Grand Wisata kembali menghadirkan terobosan di pasar hunian kelas atas melalui kawasan eksklusif terbarunya, The Kaia. Berlokasi di lahan seluas 27 hektare di pusat township Grand Wisata, proyek ini mengusung tagline “Elevate Living”—sebuah visi untuk menghadirkan hunian premium yang bukan hanya rumah, tetapi juga representasi gaya hidup modern, elegan, dan penuh prestise.
Dengan konsep arsitektur modern yang dipadukan keselarasan alam, The Kaia diharapkan menjadi pilihan utama kalangan high-net-worth individual yang mencari sanctuary pribadi, sekaligus investasi jangka panjang bernilai tinggi.
Inspirasi di Balik The Kaia
Sejak awal, The Kaia lahir dari pengamatan terhadap perubahan pola hidup masyarakat kelas atas di Indonesia. Mereka tidak sekadar mencari tempat tinggal, melainkan ruang eksklusif yang menghadirkan ketenangan, keindahan, dan status sosial
Mereka tidak hanya mencari rumah, tetapi sanctuary—tempat yang timeless, eksklusif, dan merepresentasikan gaya hidup high-net-worth individual. Sejak awal, The Kaia memang ditujukan untuk para ‘sultan’ modern yang ingin menikmati kemewahan tanpa kompromi,” ujar Prasetijo Tanumihardja selaku CEO Residential National, kepada Majalah Property and the City, Jakarta,(15/08/2025).
Kini, The Kaia sedang mengembangkan cluster perdananya, yakni Cluster Yara, yang berdiri di lahan 3,8 hektare dengan 106 unit eksklusif. Tersedia tiga tipe, yakni Yara 8, Yara 10, dan Yara 12, yang masing-masing dirancang dengan filosofi modern luxuries. Konsep ini menekankan tiga aspek utama: Adaptif – fleksibilitas ruang yang dapat menyesuaikan kebutuhan penghuni. Spacious – integrasi harmonis antara ruang dalam dan luar. Dan Privasi – tata letak efektif yang memisahkan area privat dan service tanp saling bersinggungan.
Baca Juga, KUR Perumahan 2025 Resmi Dibuka, Ini Persyaratan dan Tahapan Pencairannya!
Definisi Kemewahan
Ketika ditanya bagian mana yang paling mencerminkan kemewahan di The Kaia, Prasetijo menegaskan bahwa semua elemen memiliki peran sama penting.
“Luxury lahir dari perpaduan sempurna antara material, desain, dan fasilitas,” jelasnya.
Prasetijo menjelaskan, dari sisi material, The Kaia menggunakan pilihan premium yang estetis sekaligus tahan lama. Dari segi desain, arsitektur boxy geometris modern yang diusung bukan hanya mengikuti tren Indonesia saat ini, tetapi juga memiliki cita rasa global yang world-class. Sementara dari fasilitas, penghuni akan dimanjakan dengan private club house, lanskap artistik yang tertata rapi, serta sistem keamanan berlapis. Kombinasi tersebut menempatkan The Kaia sejajar dengan hunian eksklusif di level internasional, sekaligus memberikan kenyamanan layaknya resort private.
Eksklusivitas Pasar: Lifestyle Statement, Bukan Sekadar Rumah
Untuk menjaga citra eksklusif, strategi pemasaran The Kaia dilakukan secara by invitation only. Bagi Prasetijo, pendekatan ini memungkinkan calon pembeli potensial menikmati private viewing dan exclusive preview event yang terkurasi.
“Kami bukan hanya menjual rumah, tapi menghadirkan narasi tentang gaya hidup dan prestise yang melekat pada The Kaia. Jadi, yang kami tawarkan adalah lifestyle statement, bukan sekadar properti,” terang Prasetijo
Namun, memasarkan hunian kelas sultan tentu tidak tanpa tantangan. Edukasi pasar menjadi pekerjaan utama, bahwa luxury living bukan semata harga atau lokasi, tetapi nilai yang meliputi kualitas bangunan, privasi, hingga layanan purna jual.
“Rumah di The Kaia adalah bentuk investasi gaya hidup yang nilainya akan terus meningkat seiring waktu,” tambahnya.
Ketika ditanya apa sebenarnya yang paling dicari pembeli rumah premium saat ini, Prasetijo menegaskan tiga hal: Lifestyle, privasi, dan status sosial. Namun tren terbaru menunjukkan dominasi faktor kenyamanan. “Mereka ingin tinggal di rumah yang benar-benar terasa ‘pulang’, dengan fasilitas resort pribadi yang membuat hidup lebih tenang dan berkualitas,” pungkasnya.
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/the-kaia-hunian-kelas-atas-di-jantung-grand-wisata/






