Teknologi Blockchain dan Web3 Jadi Game Changer Bagi Industri Properti, Ini Potensi Besarnya di Indonesia

Berita Properti81 Dilihat

HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Teknologi blockchain dan Web3 diprediksi menjadi game changer bagi masa depan industri properti global.

Inovasi berbasis blockchain dan Web3 diyakini mampu mempercepat transformasi sektor properti di Indonesia dan dunia, terutama dalam meningkatkan transparansi, mempermudah pembiayaan, hingga memperluas inklusi investasi di pasar properti.

Baca Juga: Webinar SiteMinder 2025 Ungkap Strategi Hadapi Penurunan Hotel di Asia Tenggara

Pada World Trade Center Association (WTCA) Global Business Forum (GBF) ke-55 di Marseille, Prancis, pada pada 6–9 April 2025 lalu, para pemimpin bisnis global menegaskan bahwa adopsi teknologi inovatif sangat penting untuk menghadapi perubahan lanskap properti.

Lia Rochat, Founder dan CEO Archismart Solar, menekankan bahwa, “Mengadopsi solusi teknologi inovatif sangat penting untuk tetap kompetitif di tengah perubahan lanskap properti dan bisnis yang terus berkembang. Blockchain dan Web3 akan menjadi game changer.”

Web3, generasi internet berbasis blockchain, memungkinkan tokenisasi aset — yakni proses mengubah aset fisik seperti properti menjadi token digital.

Dengan begitu, properti bisa lebih mudah diperdagangkan dan diakses oleh banyak investor, termasuk investor ritel.

Baca Juga: Indowood Expo 2025 Surabaya Sukses: 4.000 Pelaku Industri Disuguhkan Inovasi Teknologi dari 10 Negara

Teknologi Blockchain dan Web3 di Indonesia: Potensi Besar dalam Tokenisasi Properti

Di Indonesia, blockchain dan Web3 sudah mulai diadopsi oleh sejumlah pihak. Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, tengah mengembangkan tokenisasi properti melalui skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis blockchain.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menyediakan tiga juta unit rumah per tahun.

Scott Wang, Wakil Presiden WTCA Asia Pasifik, dalam forum GBF mengatakan bahwa, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin tokenisasi di kawasan.

READ  MONA Virtual Assistant, Inovasi AI Metland untuk Tingkatkan Layanan Pelanggan

“Kami mendorong pelaku usaha dan institusi keuangan untuk mengadopsi teknologi ini guna menciptakan ekosistem industri yang lebih inklusif,” ujarnya.

Baca Juga: Salah Satu Backbone Tol Trans Sumatera, Tol Sigli-Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025

Proyeksi laporan Project Wira menunjukkan nilai pasar tokenisasi aset di Indonesia bisa mencapai US$88 miliar (Rp1.390 triliun) pada 2030. Selain properti, tokenisasi berpeluang menjangkau infrastruktur publik dan aset lainnya.

Regulasi dan Implementasi Tokenisasi di Dunia Properti

Empat entitas di Indonesia sudah melakukan tokenisasi aset dunia nyata (RWA) melalui regulatory sandbox OJK.

Ini menjadi langkah awal menuju kerangka regulasi yang lebih luas untuk penawaran aset kripto dan investasi digital berbasis properti.

Dalam lingkup global, Dubai World Trade Center (DWTC) juga telah menjalin kerja sama dengan Otoritas Regulasi Aset Virtual untuk memperkuat penerapan tokenisasi dalam transaksi real estat.

Baca Juga: Investor Incar Pasar Hotel Asia Pasifik, India Jadi Kunci Baru Pertumbuhan

Diego Cortese, Vice President – Venue Commercial di DWTC, menambahkan bahwa inovasi-inovasi ini memberi dampak signifikan untuk memperkuat nilai dan keamanan transaksi properti.

WTCA Global Business Forum
Antusiasme anggota dalam gelaran WTCA Global Business Forum (GBF) 2025. (Foto: Istimewa)

Tren Investasi dan AI di Sektor Properti

Selain blockchain dan Web3, Artificial Intelligence (AI) juga menjadi pendorong inovasi di industri properti.

Jacopo Dettoni, Editor fDi Intelligence, dalam GBF menegaskan bahwa kesiapan menghadapi gelombang AI akan menentukan keberhasilan para pelaku industri.

Dettoni juga memaparkan adanya pergeseran arus investasi asing dari sektor perkantoran ke jenis properti lain seperti hunian, kawasan industri, pusat data, dan fasilitas life science.

Baca Juga: Gelar RUPST Tahun Buku 2024, Aspirasi Hidup Indonesia Bagikan Dividen Rp579,87 Miliar

Bahkan pusat data kini sudah merambah ke kota tingkat dua berkat pertimbangan efisiensi biaya dan infrastruktur.

READ  PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-11, Dimulainya Dekade Baru Dalam Pencapaian Sektor Real Estat

*** Baca berita lainnya di GoogleNews

——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/teknologi-blockchain-dan-web3-di-properti/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *