
RM.id Rakyat Merdeka – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah mengungkapkan bahwa keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih ini adalah untuk me-rebranding makna koperasi tidak hanya simpan pinjam, tetapi suatu lembaga perekonomian yang tujuannya untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat di sekitarnya dengan upaya kegotong-royongan.
“Kita berharap Koperasi Desa Merah Putih ini keanggotaannya terus bertambah, atau minimal setengah dari warga kelurahan yang ada,” kata Farida, pada acara Kunjungan ke gerai Koperasi Kelurahan Merah Putih Sukorejo Kec Sukorejo Kota Blitar, Sabtu (25/10/2025).
Rebranding kedua, lanjut Farida adalah core business-nya.
“Maka, hari ini Kementerian Koperasi memfasilitasi Koperasi Kelurahan Merah Putih ini dengan pendampingan melalui Project Management Officer (PMO) di tingkat Kabupaten,” katanya.
Selain PMO, ada juga yang namanya Bisnis Asisten. Sehingga, Kopkel Merah Putih tahu akan bergerak di sektor bisnis seperti apa, termasuk hitung-hitungan bisnisnya, berapa omzetnya, berapa modalnya, hingga bagaimana penjualannya.
Baca juga : Menkop Ferry Pastikan Program Di Luar Kopdes Merah Putih Tetap Berjalan
“Yang namanya bisnis hitung-hitungannya harus untung,” katanya.
Farida menambahkan, satu orang Asisten Bisnis mendampingi 10 koperasi yang tugasnya 24 jam harus melayani koperasi-koperasi.
“Kami mengupayakan mereka menjalankan bisnis dan kelembagaannya, termasuk merencanakan strategi-strategi bagaimana caranya agar masyarakat ini mau dan suka dan senang bergabung menjadi anggota koperasi,” tutur Farida.
Ia menyebutkan, berdasarkan Inpres 9/2025 setiap koperasi akan dibangunkan gerai dan gudang, beserta dengan alat transportasinya dengan nilai plafon Rp3 miliar.
“Sehingga, tugas Walikota adalah menginventarisasi aset tanah minimal 1.000 meter persegi. Titiknya harus strategis ya,” ucapnya.
Baca juga : Satu Tahun Kabinet Merah Putih, Ekonomi RI Sudah On the Track Menuju Asta Cita
Farida yakin dengan pengalaman bisnis Walikota Blitar bisa menentukan titik-titik strategis untuk usaha Kopkel Merah Putih.
Terlebih lagi, saat ini Kopkel Merah Putih sudah bisa menjadi pengecer pupuk subsidi, hingga klinik kesehatan dan apotek.
“Ini merupakan kesempatan bagi masyarakat, kapan lagi warga masyarakat itu ditargetkan jadi pelaku pasar yang punya produk-produk kemudian ditaruh di koperasi,” katanya
Sementara itu, Walikota Blitar Syauqul Muhibbin mengungkapkan bahwa pihaknya mengarahkan SPPG dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya, supaya mengambil barang-barangnya di Kopkel Merah Putih.
“Saya yakinkan bahwa Kopkel Merah Putih profesional, barang-barangnya juga kompeten. Dan ketika mengambil di Kopkel Merah Putih, kualitas barangnya juga tidak kalah sama yang di luar,” kata Shauqul.
Baca juga : Digitalisasi Pembelajaran Dan Kesejahteraan Digital
Ia menambahkan, dalam mendukung Kopkel Merah Putih, Pemkot Blitar juga membuka perdagangan antar daerah.
“Harapannya nanti suplai bahan pokok di sekitar Blitar Raya dilakukan Kopkel Merah Putih. Jejaring ini sudah terbentuk,” kata Shauqul.
Bahkan, seiring dengan perkembangannya, Pemkot Blitar akan membuat pusat perdagangan Kopkel Merah Putih menjadi satu salah satu pemain perdagangan di Kota Blitar.
Ia berharap 21 kelurahan di wilayahnya akan mendapatkan bangunan Kopkel Merah Putih.
“Kalau sudah dapat bangunan, Kopkel Merah Putih betul-betul kompetitif dan betul-betul bisa memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.






