Studio Precht Rancang OXO The Pavilions, Membawa Ruang Luar ke Dalam Hunian

Infrastruktur9 Dilihat

PropertyandTheCity.com, Jakarta- Proyek hunian berkonsep wellness yang menyatukan kekayaan budaya dan alam Indonesia OXO The Pavilions hasil pengembangan OXO Group di Nuanu Creative, Tabanan, Bali, menggandeng arsitek Chris Precht untuk mengembangkan hunian berkonsep asri dan ramah lingkungan.

“Misi kami adalah menciptakan ruang yang tidak hanya merupakan investasi yang sehat secara finansial, tetapi juga sangat personal dan inspiratif. Chris Precht mewakili generasi baru arsitek yang memahami bahwa desain harus melampaui estetika. Desain juga harus membentuk gaya hidup, komunitas, dan negara,” kata Johannes Weissenbaeck, Pendiri dan CEO OXO Group Indonesia, dalam rilisnya, Selasa (25/3).

Christ Precht menggawangi firma arsitek Studio Precht yang dikenal piawai merancang bangunan ramah lingkungan dengan menggunakan material lokal dan fitur-fitur bangunan fungsional.

Berbasis di Austria, Chris Precht merupakan salah satu sosok yang diperhitungkan di industri arsitektur global. Dari merancang gedung-gedung tinggi di pusat kota, hingga pondok bambu di lokasi yang terpencil, studionya sukses mendefinisikan ulang konsep arsitektur.

“Pendekatan kami berdasarkan pada integritas ekologis, keaslian budaya, dan kecerdasan teknologi. Kami percaya bangunan harus lebih dari sekadar aset, karena bangunan harus menunjang kehidupan, sehat, dan regeneratif,” kata Chris Precht.

Dalam empat tahun terakhir, Studio Precht telah mendesain lebih dari 130 proyek, di mana 40 di antaranya telah dibangun. Dari kantor pusatnya di Pegunungan Alpen Austria, Studio Precht tengah mengerjakan beragam proyek arsitektur di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Timur Tengah, Asia, dan kini di Bali, Indonesia.

Weissenbaeck sendiri serius membangun komplek hunian berkelanjutan yang berpusat pada manusia. Menurutnya, Bali memang indah, tetapi juga kompleks. Sebab itu, membangun hunian di bali menuntut kepekaan terhadap budaya, iklim, dan model ekonomi yang unik.

READ  Ganti Sertifikat Tanah Lama ke Digital? Ini Langkah-Langkahnya!

Keputusan OXO untuk bermitra dengan Studio Precht, menjadi salah satu bentuk dari ambisinya untuk membawa bakat-bakat yang menonjol dari mancanegara ke Bali, dengan tetap berakar kuat pada DNA alam dan budaya pulau tersebut. Kerja sama dengan Studio Precht ini juga mewujudkan pola pikir global yang progresif, menyatukan tingkat presisi khas Eropa dengan jiwa Asia Tenggara.

“Chris dan timnya menghadirkan keunggulan teknis dan empati kreatif untuk menghadapi tantangan itu,” tuturnya.

Keahlian Studio Precht dalam mendesain arsitektur keberlanjutan dan wellness, sejalan dengan komitmen awal OXO Group Indonesia untuk membangun konstruksi bangunan berkualitas tinggi, namun berdampak rendah terhadap alam. Dan proyek ini mengangkat arsitektur yang mempertimbangkan: tanah, budaya, dan masa depan.

“Chris mendesain untuk dunia yang ingin kita tinggali. Timnya bekerja dengan kecepatan, fleksibilitas, dan kecerdasan yang dibutuhkan untuk berkembang dalam lanskap masa kini. Dari alur kerja yang digerakkan oleh AI (artificial intelligence) hingga proses desain dan pengembangan kolaboratif, pendekatan yang mereka lakukan serupa dengan apa yang kami kerjakan,” papar Weissenbaeck.

Sementara itu, bagi Chris Precth, arsitektur semestinya mengekspresikan tempat dan waktunya sendiri. Di Bali, hal itu berarti mendesain untuk mengekspresikan cahaya, hujan, ritual, alam—dan generasi yang mencari tujuan hidup dan beragam kemungkinan. 

“Sekarang waktunya menciptakan bangunan fleksibel dan adaptif yang mencerminkan cara hidup manusia yang sebenarnya,” katanya.

OXO Group Indonesia adalah salah satu perusahaan pengembang properti dan manajemen perhotelan di Bali yang fokus pada rancang bangun ramah alam, termasuk mengandalkan sistem energi terbarukan, pemanfaatan air hujan, ventilasi silang, penyaringan air, dan material yang dapat didaur ulang pada propertinya.

Zero waste and climate action is not a goal—it’s a baseline,” tegas Johannes.

READ  Solusi Hunian Praktis untuk Lebaran

Hingga saat ini, OXO Group Indonesia tengah mengembangkan lebih dari 100 unit properti di Bali, yang terdiri dari hunian, resor, hingga ruang kerja bersama, dengan total nilai mencapai Rp1 triliun. Perusahaan pengembang ini juga memiliki portofolio kapal pesiar mewah di Taman Nasional Komodo. Proyek OXO The Pavilions akan diluncurkan ke pasar pada tengah tahun ini.


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/studio-precht-rancang-oxo-the-pavilions-membawa-ruang-luar-ke-dalam-hunian/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *