
Jakarta, propertyandthecity.com – Di layar-layar laptop dari berbagai kota, ratusan wajah muda muncul satu per satu. Ada siswa SMA yang baru belajar coding, mahasiswa teknik yang penasaran dengan AI, hingga guru-guru yang ikut duduk sejajar dengan muridnya. Sejak 12 November 2025, semua berkumpul di ruang kelas virtual Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 7, program literasi teknologi yang kini memasuki Stage 3 bertajuk “Crafting Thoughts for Machines”.
Tahap ini menjadi bagian paling padat sekaligus paling penting. Selama lebih dari sebulan, 564 peserta dari 40 sekolah dan 47 kampus, ditemani 113 guru dan dosen pembimbing, mengikuti total 14 sesi pelatihan. Sepuluh kelas wajib berdurasi dua jam membedah konsep AI Programming untuk IoT Kit, sementara empat sesi mentoring kelompok membuka ruang diskusi untuk menggarap proyek-proyek peserta.
Bagi Samsung, keterlibatan para pendidik bukan sekadar pelengkap. Pemerintah menargetkan 9 juta talenta digital pada 2030, dan para guru adalah multiplier effect yang dapat membawa pengetahuan ini kembali ke ratusan ruang kelas di seluruh Indonesia.
Kurikulum SIC dirancang mengikuti kebutuhan industri: mulai dari pengenalan Machine Learning, Edge AI, membangun model dari dataset, mengevaluasi performanya, hingga mengintegrasikan AI dengan sensor IoT. Setiap sesi disusun agar peserta tidak hanya bisa membuat model, tetapi memahami bagaimana ia bekerja dan mengalir hingga menghasilkan output di perangkat IoT.
Di salah satu sesi, Ahmad Timbul Sholeh, guru SMK Taspen Bondowoso, menceritakan pengalamannya mengikuti SIC.
“Materinya mudah diikuti. Banyak contoh yang langsung bisa saya bawa ke kelas. Siswa jadi lebih cepat memahami teknologi karena praktiknya nyata,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, (25/11/2025).
Potensi ekonominya pun besar. Berbagai studi memproyeksikan penggunaan AI dapat menyumbang hingga 12 persen terhadap PDB nasional. Karena itu, hadirnya ratusan peserta muda di SIC menjadi harapan baru bagi pasar tenaga kerja digital Indonesia yang sedang tumbuh pesat.
Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, Bagus Erlangga, mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat dan manusialah yang membuatnya bermakna.
“Anak muda dan pendidik yang bergabung di Samsung Innovation Campus membawa potensi besar. AI menjadi berarti ketika membantu manusia belajar, mencipta, dan memecahkan masalah,” katanya.
Di bawah visi global “Enabling People”, Samsung Innovation Campus kembali menunjukkan perannya sebagai ruang kolaborasi tiga unsur penting: pelajar, pendidik, dan mentor industri. Tujuannya jelas: memperluas literasi AI, membuka akses pendidikan digital yang inklusif, dan mencetak talenta Indonesia yang siap bekerja sekaligus mampu menginspirasi komunitasnya.
Jika pemerintah menyiapkan fondasi, SIC menjadi jembatan yang membuat teknologi yang dulu terasa abstrak, kini bisa disentuh dari layar laptop siapa saja. (*)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/membangun-talenta-ai-indonesia-stage-3-samsung-innovation-campus-resmi-dimulai/






