Jakarta, propertyandthecity.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait tengah merancang terobosan baru dalam program perumahan rakyat, dengan rencana menghadirkan rumah subsidi di kawasan perkotaan berbentuk rumah susun (rusun).
Dalam pertemuannya dengan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban, Maruarar menyatakan program ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga lembaga keuangan negara.
“Bagaimana ada rumah subsidi di kota. Saya akan bertemu Pak Gubernur Jakarta untuk membahas rencana program rumah subsidi dalam bentuk rusun,” ujar Maruarar, pada Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, gagasan rumah subsidi di tengah kota bukan hal baru dan telah dibahas dalam dua kali pertemuan dengan Gubernur Jakarta, dengan fokus pada pembangunan rumah susun yang dinilai lebih sesuai dengan keterbatasan lahan perkotaan dibandingkan hunian tapak.
Maruarar juga mengungkapkan bahwa Kemenkeu bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) akan dilibatkan dalam skema subsidi perumahan ini.
“Nanti Tapera, Kementerian Keuangan, dan kami bersama pemda-pemda, terutama di daerah perkotaan membuat skema baru untuk rusun, tapi dengan subsidi. Pada waktunya akan saya sampaikan,” ujar Maruarar.
Selain program subsidi perkotaan, Maruarar juga menyiapkan agenda akad massal bagi 25 ribu debitur rumah subsidi yang akan digelar pada Senin (29/9/2025) mendatang di Bogor.
Bogor dipilih karena pengembang di wilayah tersebut dinilai memiliki kualitas pembangunan yang baik sekaligus tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai daerah dengan jumlah kemiskinan ekstrem terbanyak di Indonesia.
“Dilakukan di Bogor karena pertimbangannya di sana, pengembangnya bagus, berkualitas, sudah kita cek. Yang kedua juga di Bogor dari data kami kemiskinan ekstrim itu dari segi jumlah paling banyak di Kabupaten Bogor,” kata Maruarar.Dengan dua agenda besar ini, pemerintah berharap program rumah subsidi dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, baik di kawasan perkotaan padat maupun di daerah dengan angka kemiskinan tinggi.
Baca juga: Menkeu Dorong PLTS untuk Pangkas Subsidi Listrik, IESR Nilai Cocok bagi Perumahan

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/solusi-lahan-terbatas-pemerintah-kembangkan-skema-rusun-subsidi-di-jakarta/