Selama Palestina Belum Merdeka, Israel Jangan Dikasih Angin

Nasional23 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Indonesia tidak akan “ngasih angin” ke Israel. Selama Palestina belum merdeka, Indonesia tidak akan mengakui dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Hal ini tersirat tegas dalam pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Prabowo menyatakan, Indonesia baru akan mengakui dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel jika negara zionis tersebut mengakui kemerdekaan dan negara Palestina. 

Prabowo menerangkan, salah satu hal yang sangat penting dalam pembahasan dengan Macron adalah kehendak Prancis untuk mendorong penyelesaian damai di Palestina. Prancis tegas akan senantiasa mendukung langkah kemerdekaan Palestina.

Indonesia dan Prancis pun sepakat mendukung penyelesaian two-state solution atau solusi dua negara. Di berbagai tempat dan di beragam forum, Prabowo berkali-kali menyampaikan bahwa kemerdekaan Palestina adalah satu-satunya jalan mencapai perdamaian yang hakiki.

“Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kami siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ucap Prabowo.

Jika Palestina sudah merdeka, kata Prabowo, Indonesia akan menjamin Israel berdiri sebagai negara berdaulat dan menjamin keamanannya. Indonesia pun siap mengirim pasukan perdamaian di perbatasan kedua negara.

Baca juga : Pelajar Sudah Harus Di Rumah Pukul 21.00

Pernyataan Prabowo ini mendapat dukungan banyak pihak. Ketua Bidang Hubungan Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto menilai, sikap Prabowo konsisten terhadap dukungan kemerdekaan Palestina. 

“Pernyataan Presiden, dengan syarat Palestina merdeka, itu bisa dimengerti. Sesuai UUD 1945 yang mengisyaratkan kuat Indonesia anti-penjajahan dan membela negara mana pun termasuk Palestina yang terjajah,” kata Sudarnoto, dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).

Menurutnya, jika Israel berhenti menjajah, menarik mundur seluruh pasukan di Gaza, dan mengembalikan tanah yang direbut paksa dari Palestina, Indonesia tak lagi punya alasan untuk membenci negara tersebut. Namun, MUI berharap, Indonesia tetap mengawal agar Israel tak lolos dari jerat hukum atas genosida dan beragam kejahatan kemanusiaan selama ini kepada Palestina. 

READ  Gibran Bicara Agenda Lebaran Sowan Ke Presiden Dulu Baru Mudik

“Sebab tujuan akhir Indonesia membela Palestina adalah kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Palestina. Ini sejalan dengan hasil ijtima ulama fatwa MUI,” tegas Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini.

Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla memberi dukungan yang sama. Kata dia, sikap Prabowo merupakan terobosan diplomatik.

Ulil mengakui, usulan Prabowo bagi sebagian kalangan dianggap kontroversial. Namun, sebenarnya Prabowo konsisten dengan posisi diplomatik Indonesia selama ini. Jika Palestina merdeka, tak ada alasan bagi Indonesia menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca juga : Hasil PSU Pesawaran Digugat Lagi Ke MK

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas juga sependapat dengan Prabowo. Kata dia, Indonesia boleh menjalin hubungan diplomatik jika Israel sudah bertobat, berhenti menjajah, stop melakukan kejahatan kemanusiaan, memberikan kemerdekaan penuh ke Palestina, dan bertanggung jawab atas kekejiannya selama ini.

“Kalau Israel sudah tobat seperti itu, maka terbukalah peluang bagi Israel untuk membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia,” kata Anwar.

Dukungan juga mengalir dari Senayan. Anggota Komisi I DPR Sukamta mengapresiasi diplomasi Prabowo lewat joint statement Indonesia-Prancis. Prancis mulai aktif mendorong pengakuan negara Palestina dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di New York, Juni mendatang. 

“Saya melihat ada perubahan sikap politik Prancis, semakin jengah dengan sikap Netanyahu, dan mulai membuat inisiatif mendorong gencatan senjata dan pengakuan kemerdekaan Palestina,” ujar Sukamta.

Namun demikian, Sukamta menegaskan, pengakuan kemerdekaan Palestina tak boleh setengah hati. Dia ingin Pemerintah segera menindaklanjuti deklarasi ini. Misalnya dengan pembentukan panel bersama merumuskan langkah-langkah nyata menuju perdamaian di Palestina.

“Fokusnya, hentikan kekejian Israel, dorong kesepakatan gencatan senjata dan pembukaan akses bantuan kemanusiaan, dorong pengakuan Palestina di PBB,” tegas politisi PKS ini.

READ  Gelar SEBARAN 2025 Pertamina Berbagi dan Dengan Anak Yatim Dan Dhuafa

Baca juga : Indonesia-EAEU Perluas Akses Pasar & Investasi

Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin ikut memberikan dukungan terhadap sikap Prabowo. Menurutnya, agresi militer Israel perlu diredam dengan pendekatan diplomatik.

Sultan pun mengajak publik percaya pada Prabowo yang tengah membangun hubungan diplomasi dengan bangsa-bangsa di dunia. Dia pun mendorong gagasan two state solution segera ditindaklanjuti. 

“Menghindari konflik atau bahaya yang ditimbulkan akibat perang lebih utama daripada kita mempertahankan ego permusuhan yang justru merugikan kepentingan rakyat Palestina,” ucapnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *