Sebelum Yakin Mau Pindah, Ini yang Harus Kamu Tahu!

Infrastruktur92 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com – Meninggalkan tanah air demi kehidupan yang lebih baik di luar negeri menjadi impian bagi banyak orang. Isu “kabur aja dulu” yang saat ini sedang marak diperbincangkan di media sosial seolah menawarkan jalan keluar dari berbagai permasalahan di Indonesia. Namun, apakah benar kehidupan di luar negeri selalu lebih mudah dan menjanjikan?

Di balik iming-iming gaji besar dan kesejahteraan, ada banyak tantangan yang sering luput dari perhatian, konsep ini justru bisa menjadi bumerang, Kenapa? Baca sampai selesai ya.

Tren ini awalnya mencuat di media sosial sebagai bentuk kekecewaan netizen terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap semakin memberatkan kehidupan rakyat kecil.

Salah satu kebijakan yang menuai banyak penolakan adalah efisiensi anggaran di sektor pendidikan, yang berujung pada kenaikan UKT serta ancaman pencabutan beasiswa KIPK bagi sekitar 600 ribu mahasiswa.

Kabur Aja Dulu: Mimpi Indah atau Bahaya?

Dengan ramainya tagar #KaburAjaDulu, Gita Savitri—seorang influencer yang pernah menempuh pendidikan dan tinggal di Jerman itu turut membagikan pengalamannya hidup di negeri orang.

Pada Instagram Stories yang diunggah pada 14 Februari 2025, Gita Savitri atau akrab disapa Gitasav itu mengungkapkan, hidup di luar negeri bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi, harus bekerja dua kali lebih keras untuk memastikan kehidupan yang lebih aman di sana

“Tinggal di luar negeri itu GAK MUDAH, dan untuk menata hidup “secure” sebagai imigran itu butuh BERTAHUN-TAHUN, means you will have to twice as hard,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini, negara-negara barat sedang menghadapi banyak tantangan, ditambah dengan kondisi politik yang kerap menjadi faktor untuk memarjinalisasi para imigran.

READ  Menteri Dody Pastikan Kesiapan Infrastruktur Nataru 2024

“Apalagi zaman sekarang, di mana NEGARA BARAT juga lagi carut marut ekonominya. Belum lagi karena masalah politik yang membuat kita jadi objek daily racism, micro aggression, dan dibuat agar kita selalu merasa kalo kita gak akan pernah jadi bagian negara ini,” kata Gitasav.

Gaji Besar tapi Biaya Hidup Tinggi 

Gita menambahkan, meskipun gaji yang didapatkan terlihat besar, biaya hidup sehari-hari atau living cost yang harus dikeluarkan juga sangat besar.

Living cost di luar negeri mahal banget. Mau makan di luar mikir-mikir, ngopi pun mikir. Uang sisa untuk ditabung juga ga semua imigran punya. Nggak semua imigran bisa punya kondisi hidup yang nyaman. Cari tempat tinggal susah, makan yang penting murah,” tulis Gita.

“Itu bagian jadi imigran di luar negeri,” tambahnya.

Namun, Gita Savitri juga tidak bisa menyalahkan keputusan orang-orang yang memilih untuk meninggalkan Indonesia.

“Gue tau kondisi Indonesia makin parah, makannya gue juga ga bisa nyalahin orang yang memilih cabut. Tapi tetap harus realistis bikin keputusan, supaya gak zonk,” ujarnya.

Persiapkan Diri Dengan Matang Sebelum #Kaburajadulu

Fenomena “kabur aja dulu” bukan sekadar membeli tiket dan pindah domisili. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari administrasi, bahasa, budaya, hingga kebijakan politik negara tujuan. Tren politik Eropa yang semakin bergeser ke kanan, Artinya? Kebijakan anti-imigran bakal semakin kencang.

Keberanian mungkin membuatmu melompat ke laut, tapi hanya pengetahuan yang akan memastikan kamu bisa berenang dengan aman tanpa tenggelam atau jatuh ke dalam bahaya.

Alih-alih hanya mengikuti tren atau konten influencer diaspora yang banyak menawarkan mimpi indah, riset yang mendalam sebelum memutuskan untuk pindah ke luar negeri dan persiapan diri menjadi langkah yang jauh lebih bijak. Jadi gimana?

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/kabur-aja-dulu-sebelum-yakin-mau-pindah-ini-yang-harus-kamu-tahu/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *