RI Kini Punya Bank Emas, Ini Manfaatnya untuk Ekonomi dan Masyarakat

Infrastruktur63 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.comPresiden RI Prabowo Subianto meresmikan Bank Emas atau bullion bank pada 26 Februari 2025. Keberadaan bullion bank ini membuka akses bagi masyarakat untuk menyimpan, bertransaksi, dan mengelola emas dengan lebih mudah melalui PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem investasi emas di Indonesia serta mendorong kemandirian ekonomi berbasis aset logam mulia.

“Dengan mengucap bismilah, pada siang ini Rabu, 26 Februari 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden RI dengan ini meresmikan layanan bank emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia,” ungkap Prabowo dalam peresmian layanan bank emas.

Prabowo mengungkapkan, produksi emas di Indonesia telah meningkat dari 100 ton menjadi 160 ton per tahun. Dengan lonjakan produksi ini, pemerintah kini fokus memperbaiki ekosistem layanan emas guna mengoptimalkan cadangan emas nasional.

Prabowo menegaskan, kehadiran Bullion Bank akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, termasuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp 245 triliun serta menciptakan 1,8 juta lapangan kerja baru. Pasalnya, seluruh rantai nilai emas dari hulu hingga hilir, akan dikelola dan disimpan di dalam negeri.

Selain itu, Bullion Bank juga diharapkan mampu menghemat devisa negara serta memperkuat stabilitas moneter melalui mekanisme likuiditas berbasis emas.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan, peluncuran Bullion Bank membawa berbagai manfaat bagi ekonomi nasional. Salah satunya adalah pemanfaatan nilai tinggi emas dalam negeri serta perlindungan dana haji dari risiko penurunan nilai.

“Sebelumnya nilai ini diperoleh oleh Spanyol dan juga di Jepang, jadi untuk memiliki siklus sendiri hingga hilir, pemerintah akan meluncurkan bank emas batangan pada tanggal 26 Februari,” ungkap Airlangga dalam acara Indonesia Economic Summit, dikutip Kamis (27/02/2025).

READ  Menteri Dody Pastikan Kesiapan Infrastruktur Nataru 2024

Airlangga juga menyebut, jumlah emas yang dimiliki masyarakat Indonesia diperkirakan mencapai 1.800 ton, dengan nilai sekitar Rp 300 triliun. Keberadaan Bullion Bank diharapkan dapat mengoptimalkan cadangan emas ini untuk berbagai keperluan finansial, termasuk stabilitas ekonomi nasional.

Menurut Airlangga, emas batangan merupakan salah satu instrumen safe haven yang dapat melindungi nilai kekayaan dari risiko ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk menjalankan fasilitas ini guna mengurangi potensi risiko di masa mendatang.

Selain sebagai instrumen investasi, emas batangan juga dapat dimanfaatkan untuk menyimpan dana haji. Dengan mekanisme ini, nilai tabungan haji tetap terjaga meskipun antrean keberangkatan bisa mencapai 10 tahun.

“Kalau mereka antri berangkat haji tujuh atau sepuluh tahun, nilai uang pada saat itu lebih rendah. Jadi ada delta antara dollar AS dengan biaya haji. tetapi kalau penghematannya lewat emas, maka emas akan setara dengan biaya haji ke depannya,” katanya.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan peluncuran Bullion Bank merupakan langkah nyata dalam implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Menurutnya, keberadaan Bullion Bank akan meningkatkan inklusi keuangan, memperkuat likuiditas, serta mendorong pertumbuhan di sektor jasa keuangan.

Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir, menyebut peresmian Bullion Bank pada Rabu (26/2/2025) sebagai pencapaian bersejarah bagi Indonesia. Ia menilai, langkah ini menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem investasi emas yang lebih terstruktur dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.

“Berkat tentu dukungan Bapak, kebijaksanaan Bapak dan kami semua kerja menteri di sini, hari ini kita bisa meluncurkan sebuah ekosistem alur pasok dan perdagangan emas nasional,” kata Erick.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan, terdapat berbagai keuntungan bagi masyarakat yang memanfaatkan layanan Bullion Bank. Saat ini, Pegadaian telah menyediakan beragam layanan, mulai dari tabungan emas, penitipan emas, pembiayaan emas, hingga deposito emas.

READ  Hotel Tentrem Hadirkan Ramadan Journey: Tentrem Ing Rasa

Melalui fitur deposito emas, masyarakat dapat menyimpan emasnya di Pegadaian dalam jangka waktu tertentu. Sebagai imbalannya, mereka akan memperoleh keuntungan berupa imbal hasil atau bunga dari tabungan emas yang disimpan. Hal ini diharapkan dapat memberikan alternatif investasi yang lebih aman dan menguntungkan bagi masyarakat.

“Jadi dapat rate tiap bulan untuk emas juga. Misalnya, punya 1 kilo misalnya. Nah, nanti tiap 1 bulan mendapatkan fee dari bunga tersebut, bukan bunga ya maksudnya, imbal jasa dari penyimpanannya. Nah ini, anda nabung emas, ya dapat bunganya emas,” ungkap Damar usai peluncuran Bullion Bank di Jakarta.

Selain emas murni, masyarakat juga dapat menabung emas dalam bentuk fisik, seperti perhiasan. Hal ini memberikan fleksibilitas lebih dalam berinvestasi melalui Bullion Bank.

Menurut Damar, emas merupakan salah satu instrumen investasi andalan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh tren harga emas yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu, menjadikannya aset yang stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang.

 


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/ri-kini-punya-bank-emas-ini-manfaatnya-untuk-ekonomi-dan-masyarakat/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *