PropertyandTheCity.com, Bogor – Dewan Pengurus Real Estat Indonesia (REI) Komisariat Bekasi menggelar acara Halal Bihalal pada Kamis (24/4), bertempat di Hotel Holiday Inn, Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan yang diadakan dalam suasana bulan Syawal 1446 H, sebagai momentum mempererat tali silaturahmi sekaligus menguatkan sinergi antar pelaku bisnis properti di tengah sejumlah tantangan pasar yang dinamis.
Tahun ini, Halal Bihalal mengangkat tema membangun kreatifitas dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, Ketua REI Komisariat Bekasi, H. Curahman, mengatakan jika seluruh pengurus agar tetap semangat dan eksis menjalankan tanggung jawab sebagai perusahaan pengembang properti kendati secara nasional pasar mengalami penurunan signifikan.
“Namun, seturun-turunnya daya beli, Bekasi masih menjanjikan selama lokasi dan kualitas proyek bagus, pasar tetap menyerap,” ujar H. Curahman.
Menukil Benjamin Sihombing, Kepala Kanwil I Bank BTN, aari sisi pembiayaan Bekasi Raya disebut menyumbang hampir 50% dari target nasional BTN untuk wilayah Jawa Barat. Tahun ini ditagrekan tumbuh 20% sekitar 60.000-70.000 unit mencakup Bekasi, Kabupaten Bekasi, hingga Karawang, bisa menopang setengahnya. Demikian disampaikan Benjamin Sihombing, Kepala Kanwil I Bank BTN.
melihat potensi pasar perumahan Bekasi yang masih tinggi, dalam sambutannya juga, Curahman menegaskan pentingnya perusahaan pengembang mengasah dan meningkatkan kreatifitas, baik dari sisi desain produk maupun promosi cara bayar.
“Marketing harus ditingkatkan. Digital marketing dan promo-promo kreatif bisa menjadi senjata utama saat ini,” tukasnya.
Ia menyebut rumah komersial seharga di atas Rp500 juta sedang berat, sementara rumah Rp200-300 juta masih besar permintaannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Halal Bihalal REI Komisariat Bekasi, Agus Triyono, sepakat bahwa bentuk promosi, desain, pemasaran hingga pendekatan ke konsumen seharusnya makin unik dan segar. Terlebih REI Bekasi yang saat ini berjumlah 78 perusahaan developer menjadi barometer REI wilayah Jawa Barat.
“Kegiatan ini menjadi ruang silaturahmi dan konsolidasi, mempererat sinergi antara pengurus REI dan pelaku bisnis properti di tingkat kota dan kabupaten Bekasi,” ungkap Agus.
Sepakat dengan Agus, Ketua DPD REI Jawa Barat, Norman Nurdjaman, menyebut meskipun kondisi pasar sedang berat kontribusi Bekasi tetap signifikan dalam menjaga stabilitas sektor properti di wilayah Jawa Barat.
“Potensi pertumbuhannya terus meningkat, bahkan mencapai 12 persen,” ucap Norman.
Perizinan yang memakan waktu 11 bulan masih menjadi ‘momok’ sekaligus tantangan pelaku industri properti khususnya perumahan.
“Kalau developer sebagian besar didanai bank, maka selama 11 bulan itu mereka hanya bayar bunga tanpa bisa menjual. Sementara harga material terus naik. Ini jadi tekanan luar biasa,” katanya.
Usul Norman, pemerintah daerah semestinya mengambil peran dalam pengurusan dokumen lingkungan seperti AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan), secara kolektif agar waktu dan biaya bisa dipangkas.
“Idealnya proses perizinan tidak lebih dari tiga bulan,” lugasnya.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/rei-komisariat-bekasi-perkuat-silaturahmi-dan-strategis-bisnis-di-momen-halal-bihalal/