RDF, Solusi Mengatasi TPA Ilegal di Jawa Tengah

Nasional60 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Andiniya tengah fokus menyelesaikan masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ilegal di Jawa Tengah. Politisi Partai Golkar itu mengetahui persis persolan sampah tidak bisa ditangani secara setengah-setengah mesti serius dan berkesinambungan. Agar semua elemen bisa bergerak sejalan. 

“Saya merekomendasikan teman-teman lintas lini alokasi APBD untuk pengembangan fasilitas Refund Driver Fuel (RDF) sebagai solusi isu sampah, khususnya TPA ilegal di Jawa Tengah,” papar Andiniya, usai melakukan pertemuan dengan akademisi, Walhi, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), di Semarang, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, pengembangan fasilitas RDF ini efektif dan efisien dibanding membakar sampah yang akan menimbulkan masalah baru. “Dengan mengolah sampah menjadi RDF, bisa digunakan sebagai bahan bakar PLTU. Bisa menjadi energi listrik lagi,” ucapnya.

Baca juga : Rupiah Menguat Ke Rp 16.262 Per Dolar AS Di Awal Perdagangan

Dia melanjutkan, pengolahan sampah harus disesuaikan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Pasal 19 dan 20. “Jangan dibakar (terbuka), jangan ditimbun, tapi dorong ke ekonomi sirkular. Ini win-win solution,” terangnya.

Kebijakan ini, lanjutnya, didukung oleh Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Peta Jalan Transisi Energi Sektor Ketenagalistrikan. “Peraturan itu mengatur kewajiban PLN dan industri semen untuk menyerap pasokan energi terbarukan termasuk RDF,” terangnya.

Dar diskusi dengan berbagai elemen ini, ditemukan berbagai tantangan di lapangan. Hal yang paling mendasar adalah soal pemilihan sampah. Masyarakat membuang sampah dicampur menjadi satu antara sampah basah dan kering, sampah organik, dan anorganik. 

Baca juga : Titah Presiden, Menteri PKP Kebut Bangun 2.200 Rumah di Papua Pegunungan

READ  Strategi Business Matchmaking Dan Kolaborasi Dukung

“Coba nanti dalam perencanaan dengan teman-teman teknik dan praktik kita petakan untuk rancangan yang lebih efisien terkait logistik dan pemilahan. Smart spending ini untuk green economy yang bersifat swasembada, jadi long term tidak hanya disuntik pemerintah atau CSR” ujar Andiniya. 

Selain solusi langkah jangka pendek, juga akan dilakukan solusi jangka panjang. Pendidikan kepada anak-anak sejak dini bagaimana menyikapi sampah. Bagaimana memilah sampah dan membuangnya. Kata dia, kalau mental anak-anak sudah terbentuk, kerja ke depan lebih ringan. 

“Selain pendidikan kepada anak-anak, juga pelatihan kepada mereka yang akan mengelola sampah hingga menjadi RDF. Untuk pelatihan ini, akan didukung Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah. Sampah sangat bernilai ekonomi kalau dikelola dengan benar dengan membentuk managemen yang baik,” pungkasnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *