Rayakan 75 Tahun Di ICAO, Peran Aviasi RI Diakui Dunia

Nasional27 Dilihat


RM.id  Rakyat Merdeka – Indonesia menandai tonggak bersejarah 75 tahun keanggotaannya di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dalam resepsi diplomatik yang digelar di Markas Besar ICAO, Montréal, Kanada, Rabu (19/11/2025). Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan 80 tahun Kemerdekaan Indonesia.

Resepsi dihadiri sekitar 200 tamu, terdiri atas korps diplomatik, perwakilan tetap untuk ICAO, pemangku kepentingan penerbangan global, mitra internasional, dan diaspora Indonesia di Montréal. Sambutan disampaikan oleh Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan Capt. Sigit Hani Hadiyanto, Duta Besar RI untuk Kanada sekaligus Wakil Tetap Indonesia untuk ICAO Muhsin Syihab, serta Presiden Dewan ICAO Salvatore Sciacchitano.

Dalam sambutannya, Capt. Sigit Hadiyanto menegaskan, ICAO bukan sekadar organisasi internasional, melainkan mitra strategis dalam membentuk kebijakan dan standar penerbangan global. “ICAO merupakan mitra dalam membentuk kebijakan dan standardisasi penerbangan sipil, di mana negara-negara anggota bekerja sama menuju dunia aviasi yang lebih aman dan berkesinambungan,” ujarnya.

Baca juga : Rayakan Satu Tahun Berdiri, XFOC Indonesia Perkuat Solidaritas Pengguna Xforce

Dubes Muhsin Syihab menekankan panjangnya rekam jejak Indonesia di ICAO yang dimulai sejak 1950, lima tahun setelah kemerdekaan. Ia menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan banyak perbaikan dalam sektor penerbangan serta aktif berpartisipasi dalam penyusunan standar internasional. “Indonesia berkomitmen untuk terus terlibat aktif dalam menjawab evolusi dunia aviasi,” katanya.

Presiden Dewan ICAO Salvatore Sciacchitano mengakui besarnya peran Indonesia dalam peta aviasi global. Ia menyebut luas wilayah dan banyaknya pulau di Indonesia menjadikan sektor penerbangan sebagai penopang penting pembangunan nasional. Indonesia juga dinilai memiliki potensi pengembangan aviasi yang sangat besar dalam beberapa dekade mendatang, memperkuat proyeksi berbagai organisasi internasional, termasuk Airport Council International (ACI), yang memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan lalu lintas penumpang udara terbesar keempat dunia pada 2036–2040.

READ  SIM Keliling Bogor Senin 7 Juli, Hadir Di Mall BTM

Resepsi diplomatik tersebut turut menyoroti perjalanan panjang Indonesia di ICAO sejak era awal pembangunan. Indonesia kini tercatat mengelola salah satu ruang udara terbesar di kawasan Asia Pasifik, yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kemampuan manufaktur pesawat terbang, dengan tingkat keselamatan dan keamanan penerbangan di atas rata-rata global.

Baca juga : Harapan Cak Imin, Perempuan Bangsa Mesti Ikut Membesarkan PKB

Dalam aspek lingkungan, Indonesia terus mengembangkan ekosistem Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai bagian dari kontribusi terhadap target penurunan emisi penerbangan internasional yang dicanangkan ICAO.

Acara semakin semarak dengan sajian kuliner nusantara dan pertunjukan Tari Bali yang diiringi Gamelan Bali Giri Kedaton. Perpaduan seni budaya dan diskusi substantif menghadirkan suasana hangat yang mencerminkan kekayaan khazanah Indonesia.

Perayaan ini bukan hanya memperingati 75 tahun keterlibatan Indonesia di ICAO, tetapi juga meneguhkan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama global, mendorong inovasi berkelanjutan, dan berkontribusi pada masa depan penerbangan yang lebih aman, berdaya saing, dan berkelanjutan.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *