RM.id Rakyat Merdeka – Pemerintah terus menggeber upaya memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah ancaman perubahan iklim ekstrem. Salah satu langkahnya adalah mempercepat pelepasan varietas tanaman pangan unggul yang tahan terhadap cuaca ekstrem seperti El Nino dan La Nina.
Langkah ini ditandai dengan digelarnya kegiatan “Peningkatan Kompetensi Co-Breeder dalam Rangka Pelepasan Varietas Tanaman Pangan” oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP). Forum ini mempertemukan para pemulia tanaman, akademisi, peneliti, dan regulator guna mempercepat hadirnya benih unggul adaptif yang dibutuhkan petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa tantangan utama pertanian hari ini terletak pada penyediaan benih unggul, bukan semata distribusi sarana produksi.
“Inovasi benih adalah langkah dasar kita,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Menurut Amran, negara yang mampu menghasilkan varietas unggul secara berkelanjutan adalah negara yang memiliki kedaulatan pangan. Ia juga menekankan pentingnya reformasi dalam proses pelepasan varietas, agar lebih cepat, transparan, dan berpihak pada petani.
Baca juga : Harlah ke-1, APWNU Dorong Terobosan Ekosistem Pertambangan Nasional
“Petani menunggu benih yang mampu tumbuh di tengah ancaman iklim ekstrem,” katanya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil menyebut kegiatan ini penting untuk meningkatkan kapasitas para pemulia tanaman nasional. “Masih dibutuhkan lebih banyak inovasi dalam merakit varietas tahan cekaman biotik dan abiotik,” ucapnya saat membuka acara di Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Ali menambahkan, pelepasan varietas bukan sekadar proses teknis, tetapi langkah strategis menjawab tantangan produksi pangan jangka panjang. Ia menyoroti pentingnya uji adaptasi dan uji daya hasil sebagai dasar ilmiah untuk memastikan varietas yang dilepas benar-benar siap menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Kalau tidak kita mulai sekarang, kita akan terus tertinggal,” katanya.
Kepala PVTPP Leli Nuryati menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat ekosistem pemuliaan nasional dengan memastikan hasil riset dapat masuk ke sistem legal secara efisien. “Kami dorong proses pelepasan varietas yang berbasis data dan sesuai aturan,” katanya.
Baca juga : Padigital Gandeng Forum Bela Negara untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Leli menekankan bahwa pengembangan varietas unggul tak hanya soal produktivitas, tetapi juga tentang ketahanan dan keberlanjutan pangan. “Kami harap forum ini bisa melahirkan semangat baru,” ujarnya.
Dari kalangan peneliti, Prof. Satoto dari Aliansi Peneliti Pertanian Indonesia (Appertani) menilai proses pelepasan varietas harus berbasis pendekatan ilmiah yang ketat. Ia mencontohkan bahwa varietas lokal bisa dilepas jika memenuhi syarat seperti asal usul jelas dan dibudidayakan minimal lima tahun. “Kita butuh varietas padi yang tahan iklim dan memenuhi kebutuhan pasar,” tegasnya.
Sementara itu, Muchlis Adie dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan bahwa seleksi varietas harus dilakukan melalui uji lapangan yang ketat dan dilakukan di beberapa lokasi untuk mengukur daya adaptasi.
“Ini proses ilmiah yang menuntut ketekunan dan kolaborasi,” katanya.
Melalui kegiatan ini, PVTPP ingin mempertegas posisinya sebagai jembatan antara inovasi dan legalitas. Leli menyatakan bahwa SDM co-breeder terus ditingkatkan agar lebih siap mendukung pelepasan varietas yang sesuai kebutuhan petani.
Baca juga : Kasus Asabri, 33 Hektare Lahan Sitaan Dijadikan Kawasan Pertanian
“Kami juga membuka ruang kolaborasi lintas sektor,” imbuhnya.
Percepatan pelepasan varietas unggul adaptif dinilai sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang menargetkan swasembada pangan secara berkelanjutan. Dengan semakin cepatnya proses legalitas benih unggul, petani diharapkan tak lagi kesulitan mendapatkan benih yang cocok untuk lahan dan iklimnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.