RM.id Rakyat Merdeka – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyambangi kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Jakarta, Selasa (14/10/2025) malam.
Kedatangannya disambut langsung oleh jajaran PKP. Dalam kunjungan itu, Purbaya mendorong Menteri PKP, Maruarar Sirait untuk bekerja lebih keras dalam mempercepat pembangunan rumah rakyat guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya sengaja datang ke sini untuk mengecek serapan anggaran perumahan sekaligus memaksa Pak Menteri PKP agar bekerja lebih keras di sektor perumahan. Targetnya, melalui sektor perumahan mudah mudahan ekonomi RI bisa tumbuh 6 persen tahun depan,” ujar Purbaya usai pertemuan.
Selain itu, Purbaya juga memberi tenggat waktu hingga akhir Oktober 2025 untuk melihat kinerja penyerapan program rumah subsidi melalui skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
“Kalau bagus, kita tidak akan pindahkan dananya. Tapi kalau ada masalah, ya kita pindahkan dan kita potong,” tegasnya.
Baca juga : Kemlu RI Dan Bappenas Dorong Sinergi Diplomasi Dalam Pembangunan Nasional
Meski begitu, Menkeu Purbaya memuji langkah cepat Menteri Ara dalam mempercepat pembangunan rumah rakyat, termasuk berbagai terobosan di tengah keterbatasan anggaran.
Ia juga menilai koordinasi lintas kementerian sudah berjalan baik.
“Semua aturan kan kita yang bikin. Jadi kalau kita mau, semua bisa dibereskan cepat,” ujarnya optimistis.
Terkait kendala Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, Purbaya menyebut telah meminta BP Tapera mendata calon debitur KPR Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang terhambat karena memiliki pinjaman kecil di bawah Rp1 juta untuk bisa diputihkan.
“Saya akan bertemu dengan OJK minggu depan untuk menyelesaikan masalah ini. Diharapkan sudah bisa clear,” jelasnya.
Baca juga : Prabowo Menjadi Simbol Perdamaian Dunia
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ara memaparkan progres dan penyerapan anggaran PKP kepada Menkeu.
“Saya laporkan bahwa penyerapan anggaran hingga akhir Desember 2025 ditargetkan mencapai 96 persen. Kami juga bahas soal SLIK OJK yang dikeluhkan pengembang, dan Pak Menkeu siap membantu menyelesaikannya. Hari Senin akan di follow up, dan Kamis dijadwalkan bertemu dengan OJK,” kata Ara.
Ara juga mengungkapkan tindak lanjut pemanfaatan lahan milik negara, termasuk lahan sitaan Kejaksaan di bawah pengelolaan Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu, untuk pembangunan hunian rakyat.
“Selama ini kami ingin memanfaatkan aset-aset negara. Pak Menkeu langsung siapkan tiga lokasi. Malam ini saya juga akan bersurat ke Kejaksaan,” ujarnya.
Sebagai penutup, Ara menyampaikan apresiasi kepada Menkeu atas dukungan terhadap kebijakan rumah subsidi.
Baca juga : Prabowo Mengisi Malam Minggu Dengan Rapat
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Menkeu karena tidak menaikkan bunga rumah subsidi, tetap 5 persen. Kuota tahun depan juga naik menjadi 350 ribu unit, sementara program renovasi rumah tidka layak atau BSPS tahun ini 45 ribu unit, dan tahun depan meningkat menjadi 400 ribu unit,” tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.