RM.id Rakyat Merdeka – Fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) telah usai, Senin (9/6/2025). Seluruh jemaah haji kini telah kembali ke Makkah. Sebagai penutup rangkaian ibadah haji, jemaah melakukan tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul. Namun, kondisi Masjidil Haram saat ini sangat padat. Untuk itu, sebagian jemaah haji Indonesia memilih istirahat terlebih dahulu di hotel.
Tahapan Armuzna berakhir setelah jemaah selesai melakukan rangkaian lempar jumrah. Ada dua kategori waktu kembali ke Makkah. Bagi jemaah yang mengambil nafar awal, kembali ke Makkah pada Minggu, 12 Zulhijjah 1446 H atau 8 Juni 2025 sebelum terbenam matahari. Sedangkan bagi jemaah yang mengambil nafar tsani, kembali ke Makkah pada Senin, 13 Zulhijjah 1446 H atau 9 Juni 2025.
Setelah di Makkah, ada satu rangkaian lagi yang harus dilakukan jemaah untuk menutup ibadah hajinya, yaitu melakukan tawaf ifadah, yang dirangkai dengan sa’i dan tahallul. Setelah itu, jemaah akan terlepas dari semua larangan ihram.
Namun, kondisi Masjidil Haram saat ini sedang sangat padat. Sebab, banyak jemaah dari berbagai negara yang ingin buru-buru menyelesaikan semua rangkaian ibadah hajinya.
Baca juga : Lihat Langsung IKN, Pejabat Bank Dunia Berdecak Kagum
Pada Senin (9/6/2025) dini hari, area di Masjidil Haram penuh sesak. Untuk tawaf tujuh putaran, jemaah haji membutuhkan waktu sekitar satu jam, bahkan ada yang lebih. Desak-desakan tidak bisa terhindarkan. Bahkan antrean sudah terlihat sejak pintu masuk Masjidil Haram.
Memang ada pilihan tawaf di lantai atas, namun jaraknya lebih jauh. Hal ini akan lebih menguras tenaga jemaah haji.
Dengan kondisi seperti ini, banyak jemaah haji Indonesia yang “mengalah”. Mereka memilih istirahat dulu di hotel sambil menunggu Masjidil Haram lebih lengang. Apalagi, banyak jemaah terlihat sangat lelah setelah melalui puncak haji yang menguras banyak tenaga.
Selain itu, Bus Shalawat, fasilitas transportasi gratis dari dan menuju Masjidil Haram, hingga Senin (9/6/2025), belum beroperasi. Operasional Bus Shalawat baru dimulai lagi hari ini, Selasa (10/6/2025), mulai pukul 00.00 waktu Arab Saudi.
Baca juga : Di Tengah Sorotan Tambang Raja Ampat, Prabowo Kumpulkan Menteri Di Hambalang
Makanya, setelah diantar bus pulang dari Armuzna, banyak jemaah memilih istirahat di hotel. Aktivitas ibadah salat lima waktu juga dilakukan di masjid atau musalla di hotel.
Langkah ini sesuai dengan anjuran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sebelumnya, PPIH Arab Saudi mengimbau jemaah haji untuk tidak melakukan tawaf ifadah pada 12 dan 13 Zulhijjah. “Kami imbau jemaah haji Indonesia tetap berada di hotel saja,” ucap Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi.
Muchlis menerangkan, imbauan ini dikeluarkan sebagai upaya menjaga keselamatan dan kenyamanan jemaah haji. Sebab, pada 12 dan 13 Zulhijjah terjadi kepadatan luar biasa di kawasan Masjidil Haram. “Imbauan ini sesuai arahan Kementerian Haji dan Umrah,” imbuhnya.
Dia pun meminta para ketua kloter, ketua rombongan, dan petugas haji agar mengawal pelaksanaan imbauan ini dan mengingatkan jemaah secara persuasif. “Mohon kerja sama semua pihak. Masjidil Haram saat ini sedang sangat padat. Keselamatan jemaah adalah prioritas utama,” tandasnya.
Baca juga : Semua Truk ODOL Yang Melintas Bakal Ditindak
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief berharap, seluruh jemaah haji tetap mematuhi arahan petugas dan otoritas Arab Saudi. Dia mengingatkan, keselamatan adalah hal utama.
“Kita harapkan semua bisa berjalan lancar dan jemaah bisa bersama kelompoknya dengan pendampingan petugas masing-masing bisa menjaga diri,” ujarnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.