Proyek Baterai Rp 100 T Dimulai, Bahlil Cerita Alotnya Negosiasi Hampir 4 Tahun

Nasional1 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai Rp 100 triliun akhirnya resmi dimulai. Ground-breaking dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia cerita, proyek ini adalah hasil perjuangan panjang selama hampir empat tahun. Ia tak menampik proses negosiasi yang berlangsung alot, terutama karena melibatkan banyak pihak, termasuk mitra asing dari China.

“Negosiasinya alot sejak awal,” kata Bahlil dalam pidatonya, saat menyampaikan laporan di hadapan Presiden. “Pasang surutnya ada, BUMN maunya A, CATL (mitra asing dari China) maunya B. Kami akhirnya jadi wasit yang baik. Dan masa mengambang itu 3 tahun lebih tidak ada keputusan,” sambungnya.

Situasi berubah pada April lalu. Dalam rapat terbatas, Presiden Prabowo memberi arahan tegas agar proyek segera dijalankan. Sejak saat itu, tim Satgas langsung mengeksekusi keputusan tersebut.

Baca juga : LPKR Raih Laba Bersih Rp 169 Miliar Di Kuartal Pertama Tahun Ini

“Presiden biasanya tidak mau hadir di acara kalau cuma ground-breaking. Biasanya itu meresmikan yang sudah jadi. Tapi mohon maaf, Pak. Kali ini kami memohon kiranya untuk Bapak datang untuk memberikan semangat kepada Satgas Hilirisasi,” kata Bahlil.

Proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dengan CATL, perusahaan baterai kendaraan listrik terbesar di dunia asal China. Porsi kepemilikan Indonesia dalam proyek ini mencapai 51 persen melalui konsorsium BUMN yang melibatkan Antam, IBC, dan Danantara.

Fasilitas di Karawang akan memproduksi baterai sel dengan kapasitas 15 gigawatt hour (GWh) per tahun. Itu setara dengan baterai untuk sekitar 250 ribu kendaraan listrik. Selain itu, proyek juga dikembangkan untuk memproduksi baterai penyimpan daya untuk pembangkit tenaga surya.

READ  Berguru Kepada Impersonal Teachers 7 Berguru Kepada Burung Burung Nabi Ibrahim

Tak hanya soal teknologi, proyek ini digadang-gadang menciptakan lapangan kerja yang besar. Sedikitnya 8.000 tenaga kerja langsung dan 15.000 tenaga kerja tidak langsung akan terserap. Dampak ekonominya juga dinilai signifikan, dengan potensi kontribusi hingga 40 miliar dolar AS per tahun ke ekonomi nasional.

Baca juga : Semangati Santri Ponpes Ciamis, Bahlil Cerita Tak Pernah Mimpi Jadi Pejabat

Namun Bahlil menekankan bahwa hilirisasi ini harus memberi manfaat merata. Ia meminta agar pengusaha lokal dilibatkan, bukan hanya pelaku usaha dari luar daerah.

“Jadikan anak-anak daerah jadi tuan di negerinya sendiri,” ujarnya.

Proyek ini juga diharapkan memperkuat kemandirian energi nasional. Dengan baterai lokal, sebutnya, Indonesia bisa menghemat impor BBM hingga 300 ribu kiloliter per tahun. Bahkan jika kapasitas dinaikkan menjadi 40 GWh, angka penghematan bisa jauh lebih tinggi.

Lokasi proyek tersebar di dua provinsi. Investasi sebesar 1,2 miliar dolar AS digelontorkan untuk fasilitas di Jawa Barat, khususnya pada bagian hilir seperti baterai sel. Sementara investasi terbesar, yakni 4,7 miliar dolar AS, akan dibangun di Maluku Utara untuk sektor hulu seperti tambang, smelter, dan prekursor.

Baca juga : Program Cek Kesehatan Gratis Resmi Dimulai, Daftarnya di Aplikasi Satu Sehat

Pasokan energi untuk proyek ini pun dijanjikan ramah lingkungan. Sekitar 150 megawatt akan berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan 30 megawatt lainnya dari limbah industri.

Bahlil juga melaporkan bahwa proyek ini sudah memikirkan fase pasca-tambang. Mulai tahun ke-8 dan ke-9, lahan eks tambang di Maluku Utara akan disulap menjadi kawasan ekonomi baru yang fokus pada sektor perikanan dan perkebunan.

Saat menutup sambutannya, Bahlil sempat berkelakar soal ekskavator yang kini berwarna kuning. “Karena mungkin mereka tahu bahwa Bapak Presiden dengan saya yang datang, akhirnya teman-teman Cina ini ubah apa namanya eksavatornya jadi warna kuning,” kata Bahlil disambut tawa para hadirin.

READ  Filep Beri Sejumlah Rekomendasi, dari Sisi Regulasi Hingga Upaya Perlindungan


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *