Program 3 Juta Rumah Dapat Angin Segar, Bank Indonesia Siap Kucurkan Rp130 Triliun

Infrastruktur58 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com Program 3 Juta Rumah mendapatkan dukungan besar dengan kucuran dana Rp130 triliun dari Bank Indonesia. Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, memastikan modal dari dalam negeri melimpah, membuka peluang baru bagi sektor properti dan akses hunian yang lebih luas bagi masyarakat.

“Saya dengar Bank Indonesia bersedia untuk menyediakan Rp 130 triliun untuk mendukung sektor perumahan. Itu keputusan Pak Perry Warjiyo (Gubernur BI) minggu lalu. Dananya semua dari dalam negeri,” kata Hashim dalam acara CNBC Economic Outlook 2025, seperti yang dikutip Kamis (27/2/2025).

Dukungan finansial untuk Program 3 Juta Rumah tidak bergantung pada satu sumber saja, Hashim memastikan modal dari dalam negeri melimpah, dengan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk BPJS, Surat Berharga Negara (SBN), dan Bank Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan hunian bagi masyarakat.

“Ternyata di Indonesia ini ada (modalnya). Tapi dana ini terpencar-pencar, ada di BPJS, ada di SBN, di BI, ini dan itu. Ternyata besar sekali dana likuiditas kita yang tidak dipakai untuk the real economy,” terang Hashim.

Selain modal dari dalam negeri, Hashim juga menyebut bahwa Program 3 Juta Rumah mendapat dukungan dari berbagai negara asing, termasuk Qatar, India, Singapura, Uni Emirat Arab (UEA), dan yang terbaru, Turki.

“Dana bakal ada dari investor, banyak. India bersedia, Singapura bersedia, saya baru dapat proposal dari Turki,” ucap Hashim.

Realisasi Program 3 Juta Rumah yang didukung Qatar akan dimulai pada April 2025. Hashim menyebut Qatar akan membangun satu juta apartemen di perkotaan serta tiga hingga lima juta apartemen dan rumah di pedesaan, dengan nilai investasi mencapai 18-20 miliar dolar atau sekitar Rp 294-327 triliun (kurs Rp 16.375).

READ  Penuhi Kebutuhan Pasar Mancanegara, Tiga Brand Modest Fashion Anggiasari Diekspor ke Filipina

“Ini satu pengusaha dengan kawan-kawannya dari Qatar bawa modal untuk bangun 1 juta apartemen. Kurang lebih nilainya 18-20 miliar dollar. Nanti akan dibawa lagi dari pemerintah Qatar 3-5 apartemen dan rumah di pedesaan,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan Bank Indonesia akan memberikan insentif likuiditas senilai Rp 80 triliun bagi bank yang menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR). Selain itu, Bank Indonesia juga berencana membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung pendanaan program Asta Cita, termasuk Program 3 Juta Rumah.

“Dukungan juga pendanaan dari Bank Indonesia adalah melalui pembelian SBN dari pasar sekunder. Kami sudah bicara dengan Bu Menteri Keuangan yang dananya dapat digunakan tidak hanya untuk debt switching untuk SBN yang jatuh tempo dari Covid tapi juga untuk pendanaan program-program perumahan,” kata Perry di Kementerian Keuangan, Jumat (20/2/2025).

Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yang akrab disapa Ara, menegaskan nilai Surat Berharga Negara (SBN) yang telah disepakati cukup besar. Namun, ia belum dapat mengungkapkan jumlah pastinya.

“Kami sepakat, tadi kami belum menyampaikan angkanya dulu. Sudah kita mengkonsolidasikan ke semua pihak, supaya semua aturannya, tapi saya bisa pastikan jumlahnya besar,” ujar Ara.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa pemerintah memiliki berbagai instrumen fiskal untuk mendukung program perumahan. Untuk fasilitas likuiditas, pembiayaan perumahan (FLPP) akan disalurkan melalui BP Tapera bekerja sama dengan perbankan.

Ia juga menambahkan, pemerintah akan meningkatkan daya beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan menerbitkan SBN perumahan, yang akan dialokasikan khusus untuk pembiayaan MBR.

“Sebetulnya mekanisme modifikasi dari FLPP yang akan di-scale up atau akan ditingkatkan volumenya. Kami juga dalam hal ini untuk bisa tadi bekerja sama nanti dengan Bank Indonesia, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan dengan Bank Himbara menggunakan kredit tadi dari GWM (giro wajib minimum) yang diturunkan yaitu fasilitas kredit sebanyak Rp 80 triliun,” jelasnya.

READ  LiveIn Akuisisi KoolKost, Perkuat Pasar Hunian Fleksibel


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/program-3-juta-rumah-dapat-angin-segar-bank-indonesia-siap-kucurkan-rp130-triliun/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *