PkM Universitas Trisakti di Phnom Penh Dorong Bisnis Kuliner Diaspora

Nasional4 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Universitas Trisakti menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional bertajuk “Indonesian Cuisine: From Cultural Identity to Community Entrepreneurship Opportunities” di restoran Warung Bali, Phnom Penh, Kamboja.

Kegiatan PkM yang berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trisakti ini melibatkan dosen lintas disiplin dan dipimpin oleh Emelia Sari (Fakultas Teknologi Industri). Anggotanya terdiri dari Prof. Astri Rinanti (Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan), Muhammad Burhannudinnur (Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi), Annisa Dewi Akbari (Fakultas Teknologi Industri), serta mahasiswa Chaerudin Saputra dan Hasna Choirunnisa (Fakultas Teknologi Industri), dan Clara (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Baca juga : Universitas Trisakti Rayakan Dies Natalis ke-60, Dorong Inovasi dan Kemandirian

Dalam kegiatan ini, tim dosen memaparkan bagaimana kuliner Indonesia dapat menjadi identitas budaya sekaligus peluang usaha yang menjanjikan di luar negeri. Warung Bali, yang menjadi mitra lokasi kegiatan, menjadi contoh sukses diaspora Indonesia membangun bisnis kuliner. Restoran yang didirikan Pirdaos dan Kasmin itu berkembang di Kamboja dan mempekerjakan staf lokal.

Tim PkM juga menyampaikan strategi pengembangan usaha kuliner, pengelolaan operasional, hingga pemasaran digital untuk menarik pelanggan lokal maupun wisatawan. Materi tersebut mendapat respons positif dari pemilik Warung Bali. Mereka menilai kegiatan PkM memberi manfaat besar, mulai dari peningkatan pengetahuan manajemen usaha, penguatan identitas merek, sampai dorongan memperluas bisnis ke depan.

Baca juga : Genjot Hilirisasi, Tamsil Linrung Dorong MIND ID-Unhas Perkuat Sinergi

Selain memberikan pembekalan kepada pemilik dan staf Warung Bali, kegiatan PkM ini juga menyasar anggota Uni Incubator Consortium (UNIIC), konsorsium universitas di Asia Tenggara (ASEAN), India, dan Afrika yang fokus mengembangkan techno-entrepreneurship. Dalam forum ini, berlangsung sesi berbagi budaya kuliner antarnegara anggota UNIIC untuk memperluas wawasan kewirausahaan berbasis kearifan lokal.

READ  Bahas SDM, Kesehatan, Hingga Konservasi Laut

Perwakilan Mindoro State University (MinSU) Filipina, Randy, menilai pertukaran budaya kuliner sebagai unsur penting dalam pengembangan wirausaha global. “Manfaat pertukaran budaya kuliner ini sangat besar. Kita belajar bagaimana setiap negara memanfaatkan makanan sebagai identitas budaya sekaligus peluang usaha yang berkelanjutan. Ini membuka ruang kolaborasi lintas negara yang sangat potensial,” ujarnya.

Baca juga : Universitas Trisakti Ubah Limbah Singkong Jadi Cuan, Ciambar Jadi Desa Hijau

Kegiatan PkM berlangsung hangat dan interaktif, mempererat hubungan antara tim Universitas Trisakti, diaspora Indonesia di Phnom Penh, dan anggota UNIIC. Universitas Trisakti berharap kegiatan ini dapat terus memperkuat pemberdayaan masyarakat Indonesia di luar negeri serta mendorong peluang wirausaha berbasis budaya Indonesia.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *