Perpecahan Dalam Tubuh Dinasti Khan

Nasional3 Dilihat


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA


Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA

Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka – Setelah kota Baghdad dihancurkan total dan Khalifah Al-Musta’sim—penguasa Baghdad—dieksekusi, kekuasaan Dinasti Abbasiyah yang telah berlangsung lebih dari 500 tahun pun berakhir. Sejak saat itu, Baghdad dan sekitarnya dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Hulagu Khan.

Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa Dinasti Khan mengalami perpecahan akibat konflik politik, perebutan kekuasaan, dan perbedaan agama di antara para penerus serta panglima besar Mongol.

Baca juga : Belajar dari Baitul Hikmah: Awal Kebangkitan Baru

Dinasti Khan terdiri atas beberapa kubu pemerintahan, antara lain:

  1. Kekhanan Ilkhan (Ilkhanate) – didirikan oleh Hulagu Khan, cucu Jenghis Khan, yang berkedudukan di Persia dan Irak.
  2. Kekhanan Emas (Golden Horde) – didirikan oleh Batu Khan, berpusat di Rusia dan wilayah utara Laut Hitam.
  3. Kekhanan Chagatai (Chagatai Khanate) – berpusat di Asia Tengah (wilayah Uzbekistan dan sekitarnya).
  4. Kekaisaran Yuan – berpusat di Tiongkok, dipimpin oleh Kublai Khan, saudara Hulagu Khan.

Pada awalnya, mereka tunduk kepada satu Khan Agung. Namun, setelah kematian Möngke Khan, kekuasaan pusat melemah, dan masing-masing cabang mulai memerdekakan diri.

Baca juga : Pasca Hulagu Khan: Pergeseran Peta Kekuatan Intelektual Islam

Salah satu penyebab utama perpecahan Dinasti Khan adalah perubahan kekuasaan di antara anak-cucu Jenghis Khan, terutama setelah wafatnya Möngke Khan pada 1259 M. Perang saudara tidak bisa dihindari antara Ariq Böke dan Kublai Khan dalam perebutan posisi Khan Agung. Hulagu Khan dan Kublai saling mendukung, sedangkan Batu Khan dan penerusnya di Golden Horde berpihak pada kubu lawan. Perang saudara ini dikenal sebagai Perang Suksesi Mongol, yang sangat melemahkan kekuatan Mongol secara keseluruhan.

Penyebab lainnya adalah perbedaan agama dan kepentingan politik. Hulagu Khan dari Ilkhanat Persia cenderung bersekutu dengan kaum Kristen dan Syiah, sementara Batu Khan dan penerusnya dari Golden Horde menganut Islam Sunni.

Baca juga : Belajar Dari Baitul Hikmah: Pasca Hulagu Khan

Ketegangan antara Ilkhanat (Syiah) dan Golden Horde (Sunni) akhirnya memicu peperangan antarsesama Mongol. Perbedaan orientasi politik dan agama ini, seperti yang bisa diduga, memperbesar potensi konflik.
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

READ  Polri Gagas Bhayangkara Sport Day Sebagai Wujud Sinergi-Dedikasi Untuk Negeri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *