Perkuat Ekonomi, Sagolicious Genjot Hilirisasi Sagu

Nasional3 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Upaya mengangkat sagu sebagai komoditas pangan modern tengah digencarkan PT Sagolicious Indonesia Prima. Melalui inovasi produk turunan sagu bernilai tambah tinggi, perusahaan ini berupaya membuka potensi ekonomi baru dari tanaman asli Indonesia Timur yang selama ini belum tergarap optimal.

CEO PT Sagolicious Indonesia Prima Jenny Widjaja mengatakan, konsumsi sagu kini tidak lagi sekadar tradisi masyarakat daerah timur Indonesia, melainkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup modern yang sehat dan berkelanjutan.

“Sagu bukan hanya makanan, tapi juga budaya dan ketahanan pangan kita. Indonesia memiliki 5,5 juta hektare hutan sagu dari total 6,5 juta hektare dunia, tapi baru sekitar 5 persen yang dimanfaatkan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Menurut Jenny, sagu memiliki keunggulan ekonomi dan ekologis yang menjadikannya komoditas strategis untuk dikembangkan. Tanaman ini tumbuh subur di lahan basah tanpa perlu irigasi atau pestisida, serta mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar.

Baca juga : Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi Strategis Dengan Amerika Serikat

“Bahkan sagu tetap dapat bertahan hidup pasca kebakaran hutan. Di mana ada sagu, di situ ada air dan kehidupan,” tambahnya.

Melalui merek Sagolicious, Jenny mengembangkan beragam produk modern berbahan dasar sagu seperti mi instan bebas gluten, minuman instan, dan camilan Sagu Chips dengan cita rasa Nusantara seperti balado, barbeque, dan rasa laut.

Produk-produk tersebut kini telah menembus pasar modern dalam negeri dan mulai diekspor secara terbatas ke Timur Tengah, Australia, dan Tiongkok. Langkah ini menunjukkan bahwa sagu berpotensi menjadi komoditas ekspor unggulan baru dari sektor pangan lokal.

“Masyarakat di Indonesia Timur menjadikan sagu sebagai sumber hidup utama. Kami ingin masyarakat Indonesia kembali mencintai pangan asli kita, sekaligus membuka rantai nilai ekonomi baru dari sagu,” tutur Jenny.

READ  Dewa United Siap Tempur Di Pentas Piala Presiden 2025

Baca juga : Politisi Gerindra Ingatkan Potensi Yang Luar Biasa

Dari sisi produksi, pabrik Sagulicious di Jakarta Utara saat ini mampu menghasilkan beberapa ton produk berbasis sagu per hari, dengan bahan baku utama yang dipasok dari Papua, Ambon, dan Maluku. Perusahaan juga berencana memperluas fasilitas produksi ke Sukabumi, Jawa Barat, dengan menggandeng pelaku UMKM lokal untuk memperkuat rantai pasok.

Namun, Jenny mengakui bahwa pengembangan industri sagu masih menghadapi tantangan pasokan bahan baku dan pendanaan.

“Satu pohon sagu bisa menghasilkan hingga 500 kilogram tepung sagu kering, tapi pemanfaatannya masih minim. Kami membutuhkan dukungan kebijakan agar hutan sagu tetap lestari dan tidak dibabat,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan pangan lokal, Sagolicious telah meraih tiga penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), di antaranya sebagai pelopor produk pangan berbahan sagu dengan varian terbanyak dan rekor pembuatan 4.000 mi sagu dalam satu kegiatan.

Baca juga : Jadi Motor Baru Ekonomi, Menperin Genjot Industri Halal

Ke depan, perusahaan berharap dapat memperluas jangkauan produk sekaligus memperkuat ekosistem industri sagu nasional mulai dari petani hingga pelaku UMKM agar sagu dapat berperan sebagai komoditas strategis ekonomi hijau dan ketahanan pangan nasional.

“Dengan sagu, kita tidak hanya bicara makanan, tapi juga kemandirian ekonomi, kelestarian lingkungan, dan masa depan pangan Indonesia,” pungkas Jenny.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *