Perang Dagang Trump Bikin Resah, Sektor Properti Perlu Waspada

Infrastruktur14 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com – Ketegangan ekonomi global kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi memberlakukan kenaikan tarif impor terhadap berbagai barang yang masuk ke Negeri Paman Sam. Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut terdampak, dengan beban tarif mencapai 32 persen. Kebijakan ini langsung memicu kegelisahan di berbagai sektor industri. Tapi, bagaimana dengan sektor properti? Apakah pasar perumahan ikut terseret dalam pusaran perang dagang ini?

Sejumlah sektor dengan pasar ekspor besar ke Amerika Serikat, seperti garmen, kerajinan kayu, hingga peralatan elektronik, mulai merasakan tekanan akibat kebijakan tersebut. Di tengah kekhawatiran ini, muncul pertanyaan besar: apakah badai ekonomi global ini akan menggoyang pondasi industri properti nasional?

Menurut Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Joko Suranto, sektor properti sejauh ini tidak akan terdampak secara langsung dalam bentuk kenaikan harga rumah maupun material bangunan. Namun, bukan berarti sektor ini aman sepenuhnya.

Potensi perubahan perilaku konsumen bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika daya beli masyarakat melemah akibat dampak tidak langsung dari perang dagang, seperti menurunnya pendapatan di sektor industri ekspor, maka keputusan untuk membeli rumah bisa tertunda atau bahkan dibatalkan.

“Bisa menimbulkan masalah bagi mereka yang sudah mengambil rumah, berarti masalah angsurannya. Yang belum mengambil rumah kemudian mendapatkan tekanan. Maka akan memperkecil masyarakat atau market yang akan membeli properti. Yang indirect-nya seperti itu,” kata Joko, ditulis Jum’at (11/4/2025).

Naiknya bea impor membuat produk Indonesia semakin sulit bersaing di pasar global, dan dalam jangka pendek hal ini bisa memangkas pendapatan perusahaan yang bergantung pada ekspor. Imbasnya, para pekerja di sektor tersebut bisa mengalami penurunan pendapatan atau bahkan kehilangan pekerjaan. Dalam situasi seperti ini, kebutuhan akan tempat tinggal sering kali bukan lagi prioritas utama.

READ  Prabowo Tak Lagi Antusias, Nasib 3 Juta Rumah Kian Tak Jelas?

Joko menyebut, Indonesia membutuhkan kondisi yang stabil dan penuh sentimen positif agar masyarakat merasa aman dalam berinvestasi, termasuk dalam sektor properti.

“Masyarakat awam juga harus mendapatkan penjelasan yang terang, yang tidak menimbulkan penafsiran agar tidak ada penundaan investasi, tidak ada kerisauan, tidak ada penundaan atau kebingungan,” jelasnya.

Menurut Joko, kebijakan Trump pada akhirnya tidak hanya mengguncang sektor perdagangan, tapi juga bisa menekan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Aktivitas ekonomi bisa melambat karena ketidakpastian, yang kemudian menjadi tekanan tambahan bagi stabilitas dan pertumbuhan.


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/perang-dagang-trump-bikin-resah-sektor-properti-perlu-waspada/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *