Peran Wamenaker Noel di Kasus Pemerasan: Mengetahui, Membiarkan, Bahkan Meminta

Nasional8 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan peran Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

“Dia tahu, dia membiarkan, bahkan meminta (uang hasil pemerasan),” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).

Setyo menyebut, Noel diduga kecipratan uang Rp 3 miliar dari praktik pemerasan tersebut. Serta, satu motor Ducati Scrambler.

“Uang tersebut mengalir kepada saudara IEG sebesar Rp 3 miliar pada Desember 2024,” ungkapnya.

Baca juga : KPK Tetapkan Wamenaker Noel Tersangka Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3

Selain Noel, KPK juga menetapkan 10 orang lainnya yang diciduk dalam rangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Rabu (20/8/2025) malam hingga Kamis (21/8/2025).

Sepuluh tersangka lainnya yakni, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 Irvian Bobby Mahendro; Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Gerry Aditya Herwanto Putra; Sub Koordinator Keselamatan Kerja Ditjen Bina K3 Subhan; dan Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Anita Kusumawati.

Lalu, Ditjen Binwasnaker dan K3 Fahrurozi, Direktur Bina Kelembagaan Hery Sutanto; Subkoordinator Sekarsari Kartika Putri; Koordinator Supriadi; dan dua pihak dari PT KEM Indonesia, yakni Temurila serta Miki Mahfud.

Setyo mengungkapkan, para tersangka ini memeras perusahaan-perusahaan yang hendak mengurus sertifikat K3 di Kemenaker.

Baca juga : OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer Terkait Pemerasan Sertifikasi K3

Ketika kegiatan tangkap tangan, terungkap bahwa para tersangka menaikkan tarif sertifikasi K3. Dari sebesar Rp 275.000, menjadi Rp 6 juta. 

“Mereka memperlambat, mempersulit, atau bahkan tidak memproses permohonan pembuatan sertifikasi K3 yang tidak membayar lebih,” ungkap Setyo.

READ  BRI Liga 1 Malam Ini Macan Kemayoran Siap Redam Amarah Kabau Sirah

Selisih uang yang dibayarkan oleh para pihak yang mengurus penerbitan sertifikat K3 kepada perusahaan jasa K3 dengan biaya yang seharusnya, sesuai tarif PNBP itu mencapai Rp 81 miliar.

“Kemudian mengalir ke beberapa pihak,” tandas Setyo.

Baca juga : Didukung Penuh Pemerintah, PGN Jaga Keandalan Pasokan Gas Nasional

Noel dan 10 tersangka tersebut langsung ditahan selama 20 hari, terhitung mulai dari hari ini sampai 10 September 2025 mendatang, di Rutan cabang KPK Gedung Merah Putih.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *