RM.id Rakyat Merdeka – Perusahaan makanan global, PepsiCo, resmi membuka pabrik makanan ringan pertamanya di Indonesia, yang berlokasi di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.
Peresmian pabrik ini dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, dalam sebuah acara peluncuran.
Hal ini juga menandai dimulainya produksi-produk ikonik, seperti Cheetos, Lay’s, dan Doritos secara lokal.
Dalam sambutannya, Wamen Faisol menyampaikan bahwa investasi sebesar Rp 3,3 triliun dari PepsiCo ini merupakan langkah strategis yang akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman di Indonesia.
Baca juga : Menperin Resmikan Pabrik Mercedes, Investasi Otomotif Makin Ngegas!
“Kami menyambut baik komitmen PepsiCo untuk membangun pabrik berstandar global di Indonesia. Ini akan memperkuat industri makanan ringan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor,” ungkap Faisol.
Faisol juga menyebutkan bahwa indeks industri sektor makanan dan minuman pada Mei 2025 mencapai angka ekspansi 53,81, naik signifikan dari bulan sebelumnya.
Hal ini mencerminkan iklim usaha yang semakin kondusif, terutama di sektor makanan ringan yang terus tumbuh seiring tingginya konsumsi dari generasi milenial dan Gen Z.
Indonesia, dengan populasi besar dan selera pasar yang beragam, mencatat nilai pasar makanan ringan sebesar 3,87 miliar dolar AS pada 2023, dan diperkirakan akan tumbuh rata-rata 8,13 persen per tahun.
Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Modifikasi Kendaraan di Indonesia
Namun, Indonesia masih mencatatkan impor makanan ringan senilai 59,3 juta dolar AS pada 2024.
“Masih terbuka luas peluang bagi produk lokal untuk mendominasi pasar domestik. Dengan hadirnya pabrik seperti milik PepsiCo ini, kita optimistis bisa menekan angka impor di masa depan,” tambah Faisol.
CEO PepsiCo Indonesia, Asif Mobin, menegaskan bahwa pabrik baru ini dibangun dengan pendekatan berkelanjutan dan ramah lingkungan, menjadikannya salah satu fasilitas produksi PepsiCo paling modern di Asia.
“Kami bangga menghadirkan pabrik yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan sejak awal beroperasi, termasuk pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi utama,” ujar Asif.
Baca juga : Dorong Kemandirian Energi Nasional, PHE Pacu Produksi Gas di Indonesia Timur
PepsiCo Indonesia juga menjalin kemitraan strategis dengan 200 petani kentang dan 200 petani jagung lokal, serta telah menyerap sekitar 400 tenaga kerja Indonesia, sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal dan penguatan rantai pasok domestik.
“Mayoritas karyawan kami adalah masyarakat lokal. Selain itu, kami juga menggunakan bahan baku dan layanan pendukung dari dalam negeri, demi mendorong pemberdayaan UMKM dan petani Indonesia,” jelas Asif.
Dengan kombinasi antara investasi besar, penyerapan tenaga kerja, dan penerapan prinsip keberlanjutan, pabrik ini diproyeksikan akan menjadi contoh model industri makanan ringan berbasis lokal yang mampu bersaing secara global.
Selain itu, pabrik ini juga diharapkan menjadi pemacu tumbuhnya industri hilir dan mendukung program pemerintah dalam menciptakan ekonomi hijau dan inklusif.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.