Jakarta, propertyandthecity – Setelah penurunan tajam pada triwulan sebelumnya sebesar 23,9% (qtq), pasar perumahan di Jabodebek-Banten pada Q2-2025 mengalami pertumbuhan 7,8% (qtq). Meskipun demikian pertumbuhan ini masih lebih rendah 1,1% dibandingkan tahun lalu. Hal ini tergambar dari survei pasar perumahan yang dilakukan Indonesia Property Watch, sebuah lembaga konsultan dan riset properti spesialis pasar perumahan.
“Selain dari faktor daya beli, penurunan yang terjadi pada Q1-2025 diperkirakan juga dikarenakan banyaknya hari libur nasional saat itu. Memasuki Q2-2025, penjualan relatif mengalami kenaikan pada bulan April dan Mei 2025, namun mengalami penurunan pada bulan Juni 2025. Selama satu semester awal tahun 2025, pasar perumahan terganggu dengan banyaknya hari libur nasional,” jelas Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch. Meskipun demikian Ali tidak menampik jika perlambatan ekonomi dan gangguan ekonomi baik nasional dan global membuat pasar masih terganggu, termasuk para investor rumah di segmen menengah-atas.
Penjualan rumah ready stock yang memanfaatkan kebijakan PPN DTP pun relatif mengalami lonjakan pada Q2-2025. Komposisi penjualan unit ready stock sebesar 38,05%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 27,3%.
Komposisi terbesar penjualan masih berada di segmen Rp500 juta – 1 miliar. Namun demikian segmen pasar perumahan segmen-atas diatas Rp2 miliar dan dibawah Rp1 miliar mengalami penurunan. Sementara itu pertumbuhan terjadi di segmen Rp1 – 2 miliar. Di sisi lain sebagian proyek pengembang besar mulai masuk ke segmen menengah. Hal ini membuat kinerja proyek pengembang menengah relatif mengalami penurunan.
Pasar menengah-bawah masih memperlihatkan pergerakan stagnan, cenderung menurun. Sementara itu di segmen-menengah masih menyisakan potensi permintaan yang cukup tinggi khususnya bagi para end-users. Perlu diperhatikan pengaruh pasca liburan yang membuat banyaknya pengeluaran konsumsi masyarakat yang cenderung akan memengaruhi daya beli pasar ke depan. Di segmen-atas meskipun pasar masih memiliki daya beli, namun sebagian besar akan menahan pembelian rumah sebagai investasi, menyusul dinamika politik dan ekonomi baik nasional maupun global yang masih belum menentu.
Baca juga: Sehari Yang Tak Terlupakan di Salzburg

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/penjualan-rumah-jabodebek-banten-tumbuh-78/