Penguatan Komponen Lokal Kunci Majukan Industri Perkeretaapian

Nasional209 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menegaskan pentingnya pendalaman struktur industri nasional guna memperkuat daya saing sektor perkeretaapian Indonesia.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan transportasi berbasis rel, baik untuk penumpang maupun barang, dalam lima tahun ke depan.

“Mobilitas penumpang diperkirakan tumbuh 10,6 persen per tahun, dan angkutan barang tumbuh 12,3 persen. Maka dari itu, penguatan industri komponen lokal sangat penting, terutama dari industri berbasis logam,” ujar Faisol dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Potensi Pengembangan Komponen Kereta Api Dalam Negeri di Yogyakarta, Jumat (25/7/2025).

Faisol menyebut, selain memenuhi kebutuhan domestik, Indonesia memiliki peluang besar untuk menembus pasar ekspor. Berdasarkan laporan Grand View Research 2023, potensi pasar global sarana kereta api diperkirakan mencapai 96,5 miliar dolar AS pada 2030 dengan pertumbuhan 6,3 persen per tahun. Asia Pasifik menjadi pasar terbesar, termasuk Indonesia.

Baca juga : Fundamental Operasional Menguat, PGN Optimis Raih Margin Positif Berkelanjutan

Politisi PKB ini  juga mengapresiasi peran para operator seperti PT KAI, PT Kereta Commuter Indonesia, dan PT MRT Jakarta dalam mendukung layanan transportasi yang cepat, aman, dan nyaman. Ia menyebut PT INKA sebagai pelopor industri kereta api nasional yang telah memproduksi berbagai sarana berstandar internasional, termasuk kereta penumpang generasi baru, KRL, LRT, hingga autonomous battery tram dan sistem propulsi hybrid dengan TKDN mencapai 40–60 persen.

Namun demikian, Faisol menyoroti masih adanya tantangan, terutama pada pengembangan komponen strategis seperti blok rem komposit dan roda kereta. Kebutuhan nasional untuk dua komponen ini mencapai lebih dari 200.000 unit blok rem dan 30.000 unit roda per tahun.

“Tantangan terbesar ada di aspek pemenuhan spesifikasi teknis, keterbatasan fasilitas uji standar internasional, serta hambatan investasi di industri roda kereta,” jelasnya. Komponen lain yang berpotensi dikembangkan meliputi sistem propulsi, kelistrikan, bahan logam, dan komponen pendukung prasarana.

READ  BRI Liga 1 Ditahan Semen Padang Bajul Ijo Gagal Dekati Runner Up

Ia menegaskan, keberhasilan sektor ini bergantung pada daya saing, kompetensi, dan keandalan rantai pasok nasional. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi sangat diperlukan.

Baca juga : ALS Buka Peluang Pengusaha Dan Investor Lokal Garap Industri Laundy Nasional

“FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi konkret, terutama untuk menjawab tantangan teknis, bisnis, serta investasi, dan dukungan infrastruktur seperti pengujian,” tambahnya.

Lebih lanjut, Faisol menyebut kolaborasi dengan akademisi penting untuk mendukung inovasi dan riset teknologi kereta api. Ia juga menyinggung dinamika global, di mana negara seperti Amerika Serikat tengah membangun ulang sektor industrinya. Menurutnya, Indonesia pun mampu memperkuat sektor manufakturnya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

“Kita bukan bangsa konsumen, tapi bangsa industri. Kita punya sejarah panjang dan daya saing global yang harus terus diperkuat,” tegas Faisol.

Vice President of Technical Engineering Rollingstock PT KAI, Soegito, menyatakan komitmen KAI untuk memperkuat penggunaan produk dalam negeri melalui pengembangan strategi substitusi impor dan peningkatan TKDN.

Baca juga : Tingkatkan Keamanan, Rutan Kota Agung Luncurkan Inovasi Papan Sterek Digital

“Diperlukan ekosistem perkeretaapian yang mendukung pemenuhan suku cadang lokal dengan teknologi tinggi agar kita tidak tertinggal dari negara lain,” katanya.

Senada, Direktur Pengembangan PT INKA, Roppiq Lutzfi Azhar, menjelaskan fokus perusahaan pada penguatan desain dan perakitan lokal, terutama untuk sistem propulsi, bogie, dan carbody dari aluminium dan stainless steel.

“Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan pada komponen impor sekaligus meningkatkan daya saing global. Produk kami telah diekspor ke berbagai negara seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia,” jelasnya.

Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan kebijakan yang tepat, industri perkeretaapian nasional dinilai siap melaju lebih cepat menuju era transportasi modern, inovatif, dan berkelanjutan.

READ  Kementan Gandeng TNI AD Garap Pipanisasi Air Bersih Di Sukabumi


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *