Jakarta, propertyandthecity.com – Pemerintah menaruh harapan besar pada sektor perumahan sebagai motor baru penggerak ekonomi nasional. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyebut pembangunan rumah rakyat bukan sekadar memenuhi kebutuhan papan, tetapi juga menggerakkan puluhan sektor usaha dari hulu hingga hilir.
“Setiap pembangunan rumah memicu efek berantai yang besar bagi perekonomian. Dari semen, baja, sampai jasa keuangan ikut hidup,” kata Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, di Jakarta, (16/10/2025).
Kementerian PKP kini menyiapkan langkah besar: pembangunan tiga juta rumah dalam periode 2025–2029. Proyek ini telah masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi bagian penting dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Targetnya, bukan hanya memperluas akses perumahan bagi masyarakat, tapi juga memperkuat struktur ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Pemerintah juga membuka ruang pembiayaan yang lebih luas. Melalui relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku usaha kecil di sektor perumahan, dana segar diharapkan bisa mengalir ke para pengembang dan kontraktor lokal. Selain itu, Skema Kredit Program Perumahan (KPP) disiapkan dengan pengawasan lintas lembaga, mencakup penentuan penerima, plafon kredit, tenor, bunga, hingga agunan.
Baca Juga:
Sri menegaskan, kebijakan ini menjadi fondasi penting untuk menjaga daya dorong ekonomi di tengah ketidakpastian global. “Perumahan itu sektor dengan efek pengganda yang luas. Ketika satu rumah dibangun, puluhan rantai pasok ikut bergerak,” ujarnya.
Nada optimisme serupa juga datang dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Ia memperkirakan, bila seluruh program perumahan yang digagas Kementerian PKP berjalan efektif, pertumbuhan ekonomi nasional bisa tembus di atas 5,6 persen.
“Rumah itu bukan cuma tempat tinggal, tapi investasi. Dari konstruksi, semen, baja, hingga furnitur, semuanya tumbuh,” kata Purbaya.
Ia juga menilai, dengan kepemimpinan Menteri PKP Maruarar Sirait, arah pembangunan perumahan nasional semakin jelas. “Tantangannya sekarang bagaimana menjaga momentum ekonomi agar tidak melambat lagi,” ujar Purbaya.
Pemerintah berharap, geliat sektor perumahan akan menjadi katalis yang menjaga denyut ekonomi nasional tetap stabil hingga 2029. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/pemerintah-pacu-ekonomi-lewat-program-tiga-juta-rumah/