HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Peluang industri Indonesia semakin terbuka lebar di tengah ketegangan perdagangan global yang terus meningkat.
Keanggotaannya dalam BRICS—kelompok negara-negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan—menjadi kekuatan baru yang dapat dimanfaatkan untuk mengakselerasi pertumbuhan industri nasional.
Baca Juga: miratap Tegaskan Komitmen Produk Interior Kualitas Jepang Lewat Kunjungan Pabrik di Pasuruan
Langkah ini menjadi sangat relevan menyusul kebijakan tarif impor tinggi yang diumumkan Amerika Serikat terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia.
Pada 2 April 2025, Amerika Serikat resmi menaikkan tarif impor hingga 32% terhadap produk dari Indonesia.
Namun, alih-alih menjadi hambatan, menurut Rivan Munansa, Head of Industrial & Logistics Services Colliers Indonesia, hal ini justru membuka peluang baru.
“Kami yakin bahwa perang dagang tidak secara langsung memengaruhi sektor properti, Colliers Indonesia melihat peluang yang cukup besar bagi Indonesia, khususnya di pasar industri,” katanya.
Baca Juga: Cap Rate Industri Melonjak di Q1 2025: Investor Fokus ke Jakarta dan Seoul
Dengan dukungan dari BRICS dan posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara, muncul potensi besar untuk menarik arus investasi asing yang lebih besar ke sektor industri.
Investasi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan industri baru, ekspansi infrastruktur, dan adopsi teknologi yang memperkuat daya saing nasional.
5 Kekuatan Strategis Indonesia Buka Peluang Industri Indonesia
Peluang industri Indonesia didukung oleh berbagai kekuatan strategis yang mampu menarik minat investor global, bahkan di tengah tantangan perang dagang internasional.
Kombinasi pengaruh geopolitik, pasar domestik yang besar, serta kebijakan pro-investasi menjadikan Indonesia sebagai destinasi yang sangat potensial untuk pengembangan sektor industri.
Berikut lima faktor utama yang memperkuat posisi Indonesia dalam peta investasi global:
1. Akses Pasar BRICS yang Lebih Luas
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS memberikan keuntungan besar dari sisi perdagangan. Negara-negara anggota memiliki populasi dan daya beli yang besar, serta hubungan ekonomi yang saling menguntungkan.
Hal ini memungkinkan Indonesia untuk menjalin perjanjian dagang yang lebih bersahabat dan mengurangi hambatan perdagangan, yang pada akhirnya membuka akses ke pasar ekspor non-tradisional.
2. Populasi Besar sebagai Basis Konsumen Domestik
Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk—pasar domestik yang sangat menjanjikan. Bagi perusahaan asing, ini berarti tidak hanya peluang ekspor, tetapi juga potensi penjualan langsung ke pasar lokal.
Baca Juga: Tren Dinding Natural di Indonesia: Estetika yang Kerap Disalahpahami
Kombinasi pasar lokal yang kuat dan peluang ekspor menjadi daya tarik investasi yang sangat signifikan.
3. Lokasi Geografis yang Strategis
Letak Indonesia di jantung ASEAN memberikan keuntungan logistik dan distribusi. Proyek-proyek infrastruktur nasional, seperti pelabuhan, jalan tol, dan rel kereta api yang terus berkembang, memperkuat konektivitas domestik dan regional.
Hal ini mendukung efisiensi rantai pasokan dan mempercepat pertumbuhan sektor industri.
4. Kawasan Industri Baru dan Potensi Ekspansi
Kawasan industri seperti Batang, Brebes, Tegal, Kendal, Semarang, dan Surabaya saat ini menjadi incaran investor untuk pembangunan pabrik baru.
Di sisi lain, kawasan industri mapan seperti Bekasi, Karawang, Cikarang, dan Tangerang masih memiliki ketersediaan lahan untuk ekspansi. Kombinasi ini menciptakan ekosistem industri yang fleksibel dan siap tumbuh.
5. Kebijakan Pro-Investasi dari Pemerintah
Pemerintah Indonesia terus mendorong iklim investasi yang ramah dengan menawarkan insentif seperti pembebasan pajak, kemudahan perizinan, serta dukungan terhadap pengembangan kawasan industri.
Hal ini penting untuk menarik investor yang tengah mencari alternatif di luar Tiongkok akibat kenaikan tarif di AS.

Potensi Ekonomi Jangka Panjang untuk Indonesia
Dalam menghadapi dinamika perang dagang global, Indonesia memiliki semua elemen penting untuk menjadi pusat manufaktur dan logistik baru di kawasan.
Jika dikelola dengan tepat, arus investasi yang masuk dapat memperkuat sektor industri nasional, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional.
Selain itu, pemanfaatan teknologi dan inovasi di sektor industri akan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Inilah Alasan Altara Home Jadi Pilihan Investasi Properti Unggulan di Bekasi
Dalam konteks global yang semakin kompetitif, keunggulan strategis Indonesia menjadi kunci untuk menarik dan mempertahankan investasi jangka panjang.
Sebagaimana disarankan dalam laporan Colliers, perusahaan-perusahaan internasional dapat melihat Indonesia sebagai solusi untuk mendiversifikasi rantai pasok dan mengurangi risiko akibat ketegangan geopolitik yang meningkat.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/peluang-industri-indonesia-di-tengah-perang/