Patuhi Arahan Presiden, Mendagri Fokus Jaga Stabilitas Harga Di Daerah

Nasional3 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta dirinya untuk memastikan inflasi di daerah tetap terkendali. Kata Tito, tugas tersebut merupakan kelanjutan perannya sejak 2022 ketika inflasi nasional masih di atas 5 persen.

“Salah satu tugas khusus yang diberikan kepada saya adalah mengendalikan inflasi di daerah. Saya diberi amanat menjadi Koordinator Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sejak September 2022, ketika inflasi mencapai 5,95 persen,” kata Mendagri Tito, dalam keterangannya, Selasa (22/10/2025). 

Menurut Tito, mandat itu terus berlanjut di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan, Kemendagri kini tidak hanya berfungsi sebagai pembina administrasi daerah, tetapi juga penggerak utama koordinasi kebijakan ekonomi di tingkat lokal.

“Presiden menekankan agar pengendalian harga tidak hanya ditangani dari pusat, tapi dimonitor langsung sampai ke daerah. Karena itu, saya meminta BPS membantu membaca inflasi di tingkat kabupaten/kota secara rutin setiap minggu,” ujarnya.

Baca juga : Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Perpusnas Hadir Demi Martabat Bangsa

Langkah tersebut membuat Pemerintah memiliki peta harga yang lebih detail dan dinamis. Setiap pekan, tim dari Badan Pusat Statistik (BPS) turun langsung ke pasar-pasar untuk memantau harga bahan pokok. Sementara data tersebut dilaporkan ke Kemendagri untuk ditindaklanjuti.

“Dulu data inflasi hanya keluar sebulan sekali, sekarang kita pantau setiap minggu. Hasilnya lebih cepat, dan kalau ada daerah dengan inflasi tinggi, kita bisa langsung melakukan intervensi,” jelas Tito.

Tito mengatakan, koordinasi dilakukan bersama BPS dan Kantor Staf Presiden (KSP) agar setiap kebijakan intervensi di daerah berbasis data. Melalui rapat mingguan, Pemerintah dapat segera mengetahui wilayah mana yang menghadapi tekanan harga paling tinggi dan apa penyebabnya.

READ  Jalankan Instruksi Pemerintah Pusat Banten Lakukan Efisiensi Rasionalisasi Anggaran

“Setiap Senin kami rapat dengan BPS dan KSP. Dari data itu, kami tahu daerah mana yang inflasinya tinggi, komoditas apa penyumbangnya, dan apa langkah korektifnya. Biasanya kami dorong operasi pasar, distribusi barang, atau kerja sama antar daerah,” paparnya.

Baca juga : Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berdikari di Sektor Pangan dan Energi

Tito juga menekankan pentingnya peran Pemerintah Daerah dalam mendukung stabilitas harga. Ia meminta agar kepala daerah tidak hanya reaktif terhadap kenaikan harga, tetapi juga menyiapkan kebijakan fiskal yang lebih strategis dan berorientasi pada ketahanan pangan.

“Pemerintah daerah harus proaktif. Misalnya, mempercepat realisasi belanja produktif di sektor pangan dan logistik, memperkuat rantai pasok, dan memanfaatkan APBD untuk subsidi transportasi komoditas strategis. Semua langkah itu penting agar harga tetap stabil,” tutup Tito.

Melihat langkah Mendagri Tito, Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Wisnu Setiadi Nugroho menilai, peran Kemendagri di bawah Tito kini menjadi sangat strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia menyebut, reposisi peran Kemendagri sebagai koordinator pengendalian inflasi daerah merupakan langkah krusial dalam sistem fiskal Indonesia.

“Selama ini, inflasi sering dianggap urusan moneter atau fiskal pusat, padahal sebagian besar penyebab inflasi bersifat nonmoneter seperti rantai pasok dan struktur belanja daerah,” ujar Wisnu.

Baca juga : Menteri Mukhtarudin: Pelindungan PMI Prioritas Utama Asta Cita

Menurutnya, pergeseran peran Kemendagri dari birokrasi administratif menjadi pengarah kebijakan fiskal daerah menandai perubahan penting dalam tata kelola ekonomi nasional. Ia menilai, pendekatan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat koordinasi pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan global. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pengendalian inflasi sebagai kunci menjaga stabilitas ekonomi nasional. Prabowo mengapresiasi kerja keras kementerian dan Pemerintah Daerah yang berhasil menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil di tengah ketidakpastian global.

READ  Wamentan 64 Balai Riset Jadi Senjata RI Kuasai Pangan dan Energi

“Inflasi kita berhasil dijaga di sekitar 2 persen, salah satu yang terendah di G20. Ini hasil kerja bersama antara pusat dan daerah,” ujar Prabowo.

Presiden juga menekankan bahwa capaian ini merupakan hasil kesinambungan kebijakan dan koordinasi lintas sektor yang perlu terus diperkuat agar daya beli masyarakat tetap terjaga.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *