Pasar Kondominium Jakarta 1H25: Harga Jual Menguat, Transaksi Kelas Menengah Masih Dominan

Berita Properti19 Dilihat

HomeBabby.my.id(JAKARTA) — Pasar kondominium Jakarta pada paruh pertama tahun 2025 (1H25) menunjukkan pertumbuhan yang belum signifikan, meskipun aktivitas pasar terus bergerak di tengah berbagai tantangan.

Pelemahan permintaan terlihat jelas, menurut Knight Frank Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mengharuskan para pengembang untuk lebih berhati-hati dalam memantau pasar.

Baca Juga: Pilihan Rumah di Bawah Rp1 Miliar: Ini 5 Area di Jakarta yang Masih Tawarkan Hunian Terjangkau

Meskipun demikian, awal tahun 2025 ditandai dengan penambahan 1.208 unit baru dari empat proyek yang masuk ke pasar, meskipun secara agregat jumlah ini menurun dibanding semester sebelumnya.

Sektor strata kondominium kini memiliki total pasokan 248.269 unit, dengan empat proyek baru yang selesai di area Non-CBD. Tingkat penjualan kumulatif mencapai 95,9%.

Data menunjukkan bahwa penjualan kondominium tertinggi berasal dari segmen menengah, yang menyumbang 44% dari total penjualan. Secara umum, rata-rata harga jual untuk unit baru menguat sebesar 1,9% (yoy).

Salah satu faktor yang membantu menggerakkan transaksi adalah stimulus pemerintah berupa PPN DTP, yang dinilai pelaku pasar cukup efektif, terutama untuk segmen menengah.

Baca Juga: Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara Summarecon Mall Diresmikan Gubernur Pramono

Namun, melemahnya daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah membuat pengembang tetap berhati-hati dalam merilis produk untuk segmen ini. Sebaliknya, pasar di kelas menengah ke atas terlihat terus tumbuh.

Tantangan Pasar Kondominium Jakarta

Pasar kondominium Jakarta saat ini masih menghadapi tantangan. “Pasar kondominium masih mengalami tantangan saat ini, sinyal permintaan menunjukan demikian,” kata Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia, di Jakarta baru-baru ini.

Menurut dia, penelusuran pasar juga menemukan bahwa serapan proyek kondominium tahun ini melemah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski segmen upper middle dan middle masih terlihat bergerak”.

READ  Kinerja Kawasan Industri Intiland Melonjak 159% di 2024

Baca Juga: Pergudangan Modern Jabodetabek Tumbuh Signifikan, Okupansi 94%: Properti Indonesia Tetap Menarik bagi Investor

kota jakarta, kota berkelanjutan, monash university
Kota Jakarta dari kawasan Senayan, Agustus 2025. (Foto: Pius Klobor/HomeBabby.my.id)

Lebih lanjut, Willson Kalip menambahkan bahwa pengembang perlu berinovasi dengan memahami profil kelas menengah agar dapat menghadirkan produk yang sesuai dengan pasar saat ini.

“Oleh karenanya, penting untuk membuka akses yang lebih luas bagi kelas menengah terhadap lembaga keuangan untuk terus mendorong transaksi,” ujarnya.

Secara keseluruhan, meskipun pasar kondominium di Jakarta masih menghadapi kendala, ada beberapa indikator positif seperti kenaikan harga jual rata-rata dan dominasi transaksi di segmen menengah.

Baca Juga: Pasar Properti Indonesia Kuartal II 2025: Bertahan Tangguh di Tengah Dinamika Sektor

Ini menunjukkan bahwa pasar masih bergerak, meskipun pengembang perlu terus beradaptasi dengan kondisi ekonomi dan daya beli konsumen.

***

Untuk berita santai yang tak kalah serumampir juga ke: PropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews

——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/pasar-kondominium-jakarta-1h25-harga-menguat/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *