Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Nasional7 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memandang, keberagaman suku, ras, dan agama menjadi keelokan tersendiri bagi Indonesia, karena rakyat Indonesia bisa rukun dan damai menjalankan ibadahnya.

Hari Lahir Pancasila, dinilai merupakan pengingat jasa para pendiri bangsa, sekaligus menguatkan Pancasila sebagai dasar negara, perekat bangsa Indonesia yang sangat beragam.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Dalam pandangannya, Pancasila tidak bertentangan dengan agama.

Bahkan, dalam pandangan umat Islam, Pancasila sejalan dengan nilai-nilai Islam sehingga membuat semua agama di Indonesia nyaman dan tenteram beribadah.

“Pancasila dan Islam itu beriringan, bahkan nilai-nilai Islam terdapat dari sila pertama hingga kelima,” ujar KH Chriswanto Santoso, Minggu (1/6/2025).

Baca juga : PSI Jateng Masing Bingung Antara Jokowi Atau Kaesang

Dengan demikian, diingatkannya, umat Islam di Indonesia memiliki kewajiban untuk menegakkan nilai-nilai Pancasila untuk menjaga kemajemukan bangsa.

Ia mengatakan, meskipun saat penyusunan sempat terjadi perdebatan mengenai Piagam Jakarta dan akhirnya terjadi kompromi dengan mengubahnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, hal tersebut justru membuka ruang bagi Islam yang inklusif.

“Ini benar-benar berkah dan anugerah dari Allah untuk bangsa ini,” ujar Chriswanto 

Meski Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, namun dengan adanya Pancasila, maka agama-agama lain dapat menjalankan ibadahnya dengan aman dan nyaman.

Semua rakyat bisa menjalankan hak asasi yang esensial, yakni memeluk agama atau keyakinan dan menjalankan ibadah sesuai agama yang dianutnya.

Baca juga : Hakim Bukan Malaikat, Tapi Jangan Jadi Setan

“Bahkan di antara kita sesama warga bangsa bisa rukun, kompak, kerja sama yang baik, saling menghormati dan saling menghargai satu dengan lainnya,” tambah KH Chriswanto.

READ  BNI Xpora Bawa Kopi Sumatera Ke Specialty Coffee Expo 2025 Di Houston

Pancasila merupakan perpaduan nilai-nilai yang diambil dari agama, nilai universal masyarakat atau kearifan lokal, dan nilai universal dunia.

Perpaduan nilai-nilai ini membuat Pancasila bisa diterima sebagai ideologi negara dan masyarakat Indonesia.

“Umat Islam tidak meragukan Pancasila karena nilai-nilai sangat universal. Nilai-nilai Pancasila juga diturunkan dari Islam,” ungkapnya. 

Dengan mewakili nilai-nilai agama dan suku bangsa, Pancasila menjadi jiwa dari bangsa ini.

Baca juga : Pembina LAZIS Muadz: Dalil Syar’i Kuatkan Peran Negara Dalam Zakat

Ia juga menegaskan Pancasila sebagai ideologi yang inklusif, menekankan penghormatan terhadap keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia tidak hidup dalam negara yang berdasarkan agama ataupun sekuler, yang justru menjadikan kehidupan beragama menjadi indah.

‘Penuh toleransi, yang memungkinkan semua umat beragama berkontribusi dalam pembangunan,” imbuhnya.

Untuk itu, ia mengingatkan semua pihak, termasuk para tokoh agama atau sekelompok orang, untuk tidak memaksakan agama atau keyakinan. Sebab, hal itu dinilainya sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

”Sebagai negara demokrasi, Indonesia menjadi teladan bagi negara-negara lain. Di sini mayoritas melindungi minoritas. Di Bumi Pertiwi ini Pancasila yang menjadi dasar negara, memastikan agar tidak terjadi penindasan terhadap minoritas,” pungkasnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *