RM.id Rakyat Merdeka – Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan nasional. Keterlibatan aktif pelaku usaha menjadi faktor kunci mencegah meningkatnya angka pengangguran, terutama di kalangan muda.
“Bonus demografi adalah peluang besar, tapi waktunya terbatas. Kita belum berhasil memanfaatkannya secara optimal. Jika tidak ditangani secara kolaboratif, bonus ini bisa berubah menjadi ironi sosial,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar dalam rapat koordinasi strategi pemberdayaan angkatan kerja di Jakarta, Senin (28/7/2025).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyoroti fakta, ada 9 juta anak muda berusia 15 hingga 24 tahun saat ini berada dalam kondisi tidak bekerja, tidak bersekolah, dan tidak mengikuti pelatihan.
Baca juga : Parliamentary Threshold Hilangkan Suara Rakyat
Dia menilai, hal ini mencerminkan belum optimalnya sistem pendidikan dan pelatihan dalam menjembatani kebutuhan dunia kerja.
“Melimpahnya penduduk usia produktif belum diiringi ketersediaan lapangan kerja atau akses pendidikan yang sesuai,” sesalnya.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu juga menyebut, pengangguran di kalangan terdidik masih cukup tinggi. Dari total 7,28 juta pengangguran nasional, sekitar 4,85 juta merupakan lulusan SMA dan perguruan tinggi.
Baca juga : Meski Gerindra Juara, PKB Optimis Menang
“Ini menunjukkan adanya ketimpangan antara output pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, pasar kerja kita masih sangat rentan. Sepanjang semester pertama tahun ini, lebih dari 43 ribu pekerja menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” ujarnya.
Mantan Wakil Ketua MPR itu mengingatkan, Indonesia juga menghadapi risiko jangka panjang berupa penuaan penduduk. Jika tidak diantisipasi sejak dini, pergeseran demografis ini dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial nasional.
“Setelah masa produktif lewat, kita akan segera berhadapan dengan populasi usia tua. Jika pendidikan dan kompetensi angkatan kerja tidak ditingkatkan sejak sekarang, ketertinggalan akan semakin dalam,” ucapnya. SSL
Baca juga : Untuk Ketiga Kalinya, Kejagung Panggil Lagi Mantan Stafsus Nadiem
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Selasa, 29 Juli 2025 dengan judul “Tak Mau Bonus Demografi Jadi Ironi Sosial Muhaimin Ajak Pengusaha Tekan Angka Pengangguran“
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.