MotoGP, Marc Marquez Pernah Diancam Mau Disantet

Nasional3 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Pembalap Ducati Lenovo Team Marc Marquez mengungkapkan pernah diancam santet oleh legenda hidup MotoGP, Giacomo Agostini. Cerita mengejutkan itu diutarakan Marquez di tengah performa gemilangnya musim ini.

Kisah tersebut bermula pada musim 2019. Saat itu, Marquez baru saja mengunci gelar juara dunia MotoGP keenamnya. Ia terus menempel ketat rekor mi­lik Agostini, yang mengoleksi delapan gelar juara dunia kelas utama.

Agostini, yang namanya me­legenda di era 60-70-an, mengaku khawatir. Kata Marquez, sang legenda sampai mengelu­arkan ancaman akan membuat boneka voodoo untuk Marquez.

Voodoo adalah boneka mistik yang diyakini bisa menyakiti se­seorang dari jauh, mirip seperti santet di Indonesia.

Baca juga : Rossa, Prihatin Vidi Aldiano Digugat 24,5 Miliar

“Saya memiliki hubungan yang baik dengan Agostini,” kata Marquez kepada DAZN, dikutip dari Daily Star, Senin (9/6/2025)

“Suatu hari dia datang mene­mui saya, kami berbicara seben­tar dan dia berkata dia akan mu­lai membuatkan saya voodoo.”

Marquez sempat membalas ucapan itu dengan santai. Ia bilang, “Anda memiliki dua kali gelar juara lebih banyak ketimbang saya.”

Tapi setelah percakapan itu, nasib Marquez justru berubah drastis. Awal musim 2020 jadi titik kelam kariernya. Marquez mengalami kecelakaan hebat di Sirkuit Jerez, Spanyol.

Baca juga : Pulang Armuzna, Jemaah Pilih Istirahat Dulu di Hotel

Cedera panjang membuatnya absen lama. Dari musim 2021 hingga 2023, ia cuma enam kali naik podium.

Namun tahun ini, angin mu­lai berbalik. Setelah pindah ke tim satelit Gresini pada 2024, Marquez kembali tajam. Ia finis ketiga musim lalu dan dipro­mosikan ke tim pabrikan Ducati untuk MotoGP 2025.

Musim ini, Marquez menjel­ma jadi pembalap tercepat. Ia sudah mengumpulkan 233 poin dari delapan seri. Unggul 32 poin dari adiknya sendiri, Alex Marquez, yang ada di posisi dua klasemen sementara.

READ  Moderasi Beragama Di Indonesia 31 Dampak Pengosongan Kolom Agama Dalam KTP

Akhir pekan lalu di Aragon, Marquez tampil tanpa cela. Dari latihan, kualifikasi, sprint, hingga balapan utama, ia se­lalu jadi yang tercepat. “Hari ini kami harus melakukannya. Kami memang mencari momen ini,” ujarnya usai balapan.

Baca juga : Lihat Langsung IKN, Pejabat Bank Dunia Berdecak Kagum

Marquez mengaku bermain lebih sabar. Ia tak mau terulang insiden seperti di Austin, saat jatuh karena terlalu agresif. “Aku suka balapan ketat, tapi kadang kamu harus mengatur ritme, mengontrol. Itu yang kulakukan,” ucapnya.

Di Aragon, dia bahkan me­nutup balapan dengan catatan waktu terbaik. “Kulihat lampu peringatan menyala di Tikungan 1, kubilang dalam hati ‘ayo, gaspol!’, dan semuanya berjalan mulus,” lanjut Mar­quez.

Kemenangan ini adalah yang keempat musim ini. Total, ini juga kemenangan

ketujuhnya di Aragon. Jika terus konsisten, gelar ketujuh MotoGP bisa jatuh ke tangan Marquez tahun ini. Itu berarti, ia menyamai torehan Valentino Rossi. Dan tinggal selangkah lagi menyamai rekor Agos­tini. [SAR]


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *