Mendagri Tito Instruksikan Pemda Siaga Bencana Dan Nataru 2026

Nasional2 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) segera mengambil langkah antisipasi terhadap potensi bencana dan mempersiapkan penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Tito menegaskan pentingnya kesiapsiagaan Pemda menyusul terjadinya dua bencana hidrometeorologi besar, longsor dan banjir bandang dalam tiga minggu terakhir di Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Ini memerlukan sinergi dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Karena itu, kami di tingkat pusat berkumpul dengan para stakeholder terkait. Harapannya, setelah ini kepala daerah segera melakukan rapat dengan Forkopimda dan para pemangku kepentingan kebencanaan di daerah,” kata Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (1/12/2025). 

Tito juga meminta Pemda memperkuat kesiapan menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat sepanjang masa libur Nataru. Momentum libur panjang tersebut juga diperkirakan memicu kenaikan harga pangan akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk kegiatan sosial dan keagamaan.

Baca juga : Martin Manurung Minta Pemerintah Tetapkan Bencana Nasional di Sumatera

“Oleh karena itu, stok pangan dan kesiapan distribusi perlu betul-betul diperhatikan,” tegas Tito.

Selain aspek logistik dan transportasi, Tito meminta Pemda bersama aparat keamanan memantau titik-titik keramaian pada malam pergantian tahun. Hal ini bertujuan untuk mencegah penumpukan massa yang berpotensi menimbulkan insiden fatal. Misalnya Tragedi Halloween Itaewon di Korea Selatan pada 29 Oktober 2022 yang menewaskan lebih dari 150 orang.

“Dimensi keamanan juga penting, baik di jalur lalu lintas maupun lokasi wisata dengan potensi bahaya, seperti ombak besar. Pada malam tahun baru, titik keramaian seperti di Ancol harus dijaga agar tidak terjadi situasi seperti tragedi Itaewon,” ujarnya.

Baca juga : BNPB Ajukan Tambahan Anggaran Penanganan Bencana 2026

READ  Polisi Siaga di Monas dan DPR Kawal Aksi Massa, Hari Ini

Di kesempatan sama, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani memaparkan proyeksi cuaca dua bulan ke depan. Ia menyebut wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Sulawesi Selatan, Papua Selatan, dan Kalimantan akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. BMKG juga memantau potensi pembentukan bibit siklon atau siklon tropis di perairan selatan Indonesia hingga NTT, Laut Arafura, dan selatan Papua.

Fathani menegaskan wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan meliputi Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa, Bali, NTB, NTT, Maluku, Papua Selatan, dan Papua Tengah.

“BMKG terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga melalui operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi risiko cuaca ekstrem pada puncak musim hujan dan libur Nataru. Namun, teknologi modifikasi cuaca saat ini masih belum mampu mencegah pembentukan bibit siklon atau mengurangi intensitas siklon,” jelasnya.

Baca juga : Penanganan Kesehatan Bencana Di Sumatera

Ia menambahkan, periode November 2025-April 2026 merupakan fase pertumbuhan bibit atau siklon tropis di selatan Indonesia. Sehingga berpotensi menimbulkan hujan lebat dan angin kencang.

Adapun rapat turut dihadiri Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Imam Sugianto, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Suwandi.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

READ  Sulsel Jadi Penyalur KUR Terbesar di Kawasan Timur Indonesia





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *