Menatap Arah Baru ILUNI UI: Setara, Sambung, Solutif

Nasional11 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menjelang puncak pemilihan kepemimpinan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025-2028 yang akan berlangsung pada 23-24 Agustus mendatang, Achmad Fadillah, Alumni FISIP UI, menyampaikan refleksi tentang arah besar organisasi alumni paling berpengaruh di Indonesia ini.

“Pemilihan ini bukanlah sekadar suksesi rutin. Ia adalah referendum sunyi tentang jiwa dan tujuan ILUNI UI, apakah kita hanya menjadi album kenangan, atau bertransformasi menjadi kekuatan relevan yang ikut mendefinisikan masa depan Indonesia,” kata Achmad Fadillah, dalam keterangannya, Selasa (19/8/2025).

Menurut Fadillah, UI dan para alumninya memiliki peran historis dalam perjalanan bangsa. Dari pergerakan kemerdekaan hingga pembangunan nasional, kontribusi alumni UI telah tercatat kuat dalam sejarah.

Baca juga : Menag Bicara Kemerdekaan Hakiki: Sejahtera Fisik, Spiritual dan Sosial

Namun, tantangan terbesar ILUNI UI saat ini bukanlah kekurangan talenta, melainkan fragmentasi internal.

“Sekat vertikal antara senior dan junior sering melahirkan budaya patronase, sementara sekat horizontal antar-fakultas justru memperlemah identitas kolektif kita sebagai keluarga besar UI. Tanpa perekat yang kuat, ILUNI UI berisiko menjadi konfederasi longgar yang ramai dalam diskusi namun senyap dalam aksi kolektif,” tegasnya.

Dalam konteks ini, Fadillah menilai kerangka visi ‘Setara, Sambung, Solutif’ yang ditawarkan salah satu pasangan calon patut menjadi renungan serius bagi seluruh alumni.

Baca juga : Retret Kepala Daerah: Energi Baru Menuju Pemerintahan Yang Efektif

“Setara: Dekolonisasi mental di internal ILUNI UI, memastikan ruang aman di mana setiap alumni memiliki kesempatan sama untuk berkontribusi tanpa terhalang senioritas maupun status sosial,” urainya.

“Sambung: Membangun jembatan antar-disiplin ilmu, menciptakan ekosistem kolaboratif lintas fakultas yang mampu melahirkan inovasi kolektif. Solutif: Mengembalikan mandat historis alumni UI untuk mengabdi pada republik, dengan menjadikan ILUNI UI sebagai institusi penghasil pemikiran dan rekomendasi kebijakan strategis bagi bangsa,” tambah Fadillah.

READ  Mantul Al Qur an Terjemah Bahasa Gayo Masuk Koleksi Masjid Nabawi Di Madinah

Lebih lanjut, Fadillah menyoroti rekam jejak duet Pramudya A. Oktavinanda, doktor hukum dari University of Chicago dan pendiri firma hukum terkemuka, serta Masyita Crystallin, doktor ekonomi dengan pengalaman di Bank Dunia dan IMF, sebagai representasi nyata dari visi tersebut.

Baca juga : Pembatasan Angkutan Barang Lebaran, GINSI Minta Win-Win Solution

“Pramudya dan Masyita adalah mikrokosmos dari gagasan Setara, Sambung, Solutif. Perpaduan antara kemampuan merancang struktur yang adil dengan strategi menciptakan dampak kolektif. Ini bukan sekadar janji, tetapi demonstrasi kapabilitas,” ungkap Fadillah.

Dia pun mengajakan agar alumni UI tidak sekadar puas dengan reuni dan nostalgia, melainkan berani memilih arah baru bagi organisasi.

“Pemilihan kali ini adalah tentang memilih masa depan. Masa depan di mana ILUNI UI menjadi rumah yang setara bagi semua, jembatan yang menyambungkan seluruh potensi, dan sumber solusi nyata bagi Indonesia. Mari pastikan warisan pengabdian para pendahulu kita tetap menyala untuk mewarnai perjalanan bangsa,” pungkas Achmad Fadillah.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *