RM.id Rakyat Merdeka – Masyarakat diimbau belajar dari insiden gas elpiji meledak dahsyat di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Jangan anggap sepele regulator gas rusak. Segera perbaiki dengan melibatkan teknisi.
Pagi itu, Jumat (12/9/2025), Zakaria baru saja hendak membuka warung kecilnya di depan SMP Dharma Karya Universitas Terbuka (DKUT), Jalan Talas 3, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Tiba-tiba, warung yang juga rumahnya itu bergetar. Jantung Zakaria berdegup kencang. Lelaki berusia sekitar 60 tahun ini, mengira terjadi gempa.
Zakaria buru-buru keluar, menengok ke kanan, menoleh ke kiri jalan yang tak begitu jauh dari perbatasan Tangerang Selatan dengan Jakarta Selatan ini. Dekat Lapangan Terbang Pondok Cabe. Tempat Pusat Penerbang TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan Polisi Udara berkantor.
Baca juga : KPK Dalami Aliran THR Dari Agen Ke Pegawai Kemnaker
Ketika celingak-celinguk itu, ia melihat sejumlah tetangganya bergegas melangkah ke arah gang (jalan) kecil di dekat warungnya. Gang yang hanya bisa dilalui orang, motor dan gerobak.
Zakaria melangkah tergesa, tubuhnya seperti ditarik rasa penasaran. Di gang itu, pandangannya tertumbuk pada sejumlah rumah yang rusak. Puing berserakan. Terdengar suara orang kesakitan dari dalam rumah-rumah itu. Sejenak Zakaria terpaku, napasnya memburu.
Singkat cerita, akhirnya Zakaria menyadari, ledakan keras baru saja terjadi. Tujuh tetangga Zakaria terluka. Tiga di antaranya harus dirawat intensif di rumah sakit terdekat. Delapan rumah rusak.
Ya, seperti keterangan sementara Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang pada pagi hari, setelah ledakan itu terjadi. “Ternyata bukan gempa,” ucap Zakaria.
Baca juga : Manchester City Vs Manchester United, Derby Antar Pesakitan
Zakaria menyampaikan cerita ini, saat ngobrol dengan Rakyat Merdeka di warung kopinya. Warung yang pada siang menjelang sore itu, dipenuhi polisi dan tentara berseragam lengkap, dan seorang pria tidak berseragam yang memangku senjata laras panjang.
Lantas, apa yang menyebabkan ledakan di rumah tetangga Zakaria? Siang menjelang sore itu, Rakyat Merdeka menerima rilis. Rilis ini beredar di kalangan wartawan yang biasa ngepos di Markas Polda Metro Jaya.
Rilis ini memaparkan, tim Gegana Satuan Brimob Polda Metro Jaya sudah tiba di lokasi kejadian sebelum siang. Dipimpin Kompol Nofriansyah, satu unit penjinak bom (Jibom) bergerak sejak pagi dari Mako Detasemen Gegana.
Begitu tiba di lokasi, mereka segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menyisir puing-puing di rumah-rumah yang rusak itu.
Baca juga : Awali Debut Di Formula 1, Cadillac F1 Tepat Gaet Bottas-Perez
Berdasarkan olah TKP, penyebab ledakan terungkap: akumulasi gas dalam ruangan tertutup, terpicu percikan api. Regulator gas ditemukan rusak, dililit isolasi hitam. Tabung gas 12 kilogram kosong, tapi tuas kompor masih dalam posisi ON. Tidak ada residu bahan peledak. Berita acara olah TKP ini, telah diserahkan ke Polres Tangerang Selatan.
Melalui rilis itu, Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto berpesan kepada masyarakat agar lebih waspada. Supaya, kejadian serupa tidak terulang. “Pastikan instalasi aman. Jangan memperbaiki sendiri jika regulator atau tabung bermasalah. Segera hubungi teknisi,” sarannya, berdasarkan hasil olah TKP.
Di TKP, petugas PLN sempat memadamkan listrik di sekitar lokasi, berdasarkan permintaan polisi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Gang kecil itu dipasangi police line. Radius 10 meter disterilkan. Warga diminta mengungsi ke kantor RW dan Kelurahan. [DAF/MAM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.