RM.id Rakyat Merdeka – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia Jenderal (Purn) A.M Hendropriyono blak-blakan mengungkap cara kerja dan strategi intelijen barat, khususnya Amerika Serikat (AS) saat infiltrasi ke negara lain.
Hal tersebut diungkapkan A.M Hendropriyono dalam Ruang Sahabat yang tayang di kanal Youtube Mahfud MD Official, dilihat Senin (23/6/2025).
Hendropriyono mengungkapkan, usai perang Vietnam, Amerika Serikat ogah turun langsung dalam perang dan konflik negara lain. Misalnya keterlibatan AS yang terkesan setengah hati saat turun ke Afghanistan.
AS, kata Hendro, menerapkan perang proksi. Yakni cara-cara adu domba di sebuah negara dengan beragam isu untuk menguasai, atau merusak negara target.
Baca juga : Kiai Said Ungkap Dalil Jenazah Koruptor Tak Perlu Disalati
Termasuk kata Hendropriyono, perang yang saat ini berlangsung antara Israel Vs Iran. Hendropriyono meyakini, konflik di kawasan Timur Tengah itu sengaja dibuat AS untuk bisa menguasai Iran.
Sebelumnya, AS disinyalir kuat melakukan adu domba di Suriah hingga tergulingnya Presiden Bashar Al-Assad yang saat itu dikuasi Rusia. AS sengaja merebut Suriah yang bertetangga dengan Iran, agar lebih mudah mengambil negara yang dulu bernama Persia tersebut.
Dikatakan Hendropriyono, intelijen asing bahkan kerap menerapkan praktik-praktik kotor. Dalam dunia intelijen, hal-hal semacam itu adalah permainan umum, termasuk operasi yang membungkus kepentingan politik dan militer dengan dalih keamanan global.
Sementara Mahfud MD menegaskan prinsip penting penyelenggaraan intelijen negara. “Intelijen tidak boleh memata-matai rakyatnya sendiri,” kata Mahfud merujuk pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang MPR yang menggarisbawahi batas moral dalam operasi intelijen.
Baca juga : Demi Pembangunan Keberlanjutan, Pelaku Industri Nikel Didorong Transparan
Mahfud menegaskan, keamanan negara harus berjalan beriringan dengan penghormatan terhadap hak warga negara.
“Kalau kita mau maju sebagai bangsa demokratis, intelijen harus dibatasi oleh aturan dan akuntabilitas,” pesannya.
Dalam forum itu, keduanya kemudian membahas persahabatan yang telah berlangsung lama. Hendropriyono menyebut Mahfud sosok pemimpin yang disiplin dan memiliki kapasitas intelektual mumpuni.
Bahkan, dia mengaku sempat memimpikan Mahfud menjadi wakil presiden. “Saya sampai berbunga-bunga waktu tahu beliau digadang-gadang jadi wapres,” ungkap Hendro.
Baca juga : Mahfud MD-Dahlan Iskan Ungkap Cerita Di Balik Konvensi Capres Demokrat 2014
Mahfud bercerita, dukungan Hendro sudah dia rasakan sejak dirinya masih menjadi menteri pertahanan di era Presiden Gus Dur. Salah satu kenangan awal adalah saat Hendro mengirimkan hadiah kedelai edamame hasil tanamannya sendiri sebagai ucapan selamat.
Keduanya juga menyinggung etika dan kultur dalam institusi militer dan intelijen. Hendro menjelaskan bahwa di lingkungan militer, kedisiplinan menjadi prinsip utama.
“Di tentara itu, demokrasi hanya berlaku sebelum keputusan diambil. Begitu perintah keluar, tidak ada lagi ruang tawar-menawar,” ujarnya.
Sementara Guru Besar Hukum Tata Negara itu menilai, ketika prajurit masuk ke birokrasi sipil, kedisiplinan justru menjadi kekuatan dalam tata kelola negara. “Tetapi intelijen itu harus menjadi tameng negara, bukan alat kekuasaan,” tegas Mahfud.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.