Jakarta, propertyandthecity – Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai beberapa temuan dan perkembangan desain dari hasil asesmen Golden Property Awards 2025 yang telah dilakukan sejak Februari 2025 sampai Agustus 2025 dengan melibatkan 176 proyek yang dikunjungi dari total 425 proyek secara keseluruhan.
Dalam proses asesmen tersebut banyak temuan-temuan ataupun perkembangan desain yang dapat menjadi catatan dari para pengembang untuk dapat mengembangkan produknya dengan lebih baik dan sesuai dengan kemauan pasar konsumen. Melanjutkan temuan pada artikel sebelumnya, terdapat beberapa hal lain yang dapat dijadikan pertimbangkan:
Jumlah Kamar Tidur
Beberapa proyek mulai menerapkan resizing unit rumah menjadi lebih compact. Hal ini juga memengaruhi ketersediaan jumlah kamar tidur. Untuk rumah kecil umumnya standar dikembangkan untuk 2 buah kamar tidur. Namun dalam perkembangannya mulai diperkenalkan unit rumah dengan jumlah 1 kamar tidur. Hal ini mulai dilihat sebagai perkembangan tren tiny house.
Namun demikian sebelum mengembangkan tipe 1 kamar tidur ini perlu dipahami karakter pasar yang akan disasar. Unit 1 kamar tidur hanya sesuai dikembangkan bila target pasarnya mahasiswa atau di beberapa lokasi tipe ini diminati oleh para ekspatriat di kawasan industri. Namun tentunya berbeda bila karakter pasar konsumen kebanyakan keluarga muda.
Karenanya melihat karakter dan target pasar yang sesuai harus dipahami oleh pengembang dan tidak hanya ikut-ikutan.
Baca Juga: Asesmen Golden Property Awards 2025: Mana Saja Desain yang Diminati Pasar ? (Part 1)
Rasio Kamar Tidur dan Kamar Mandi
Penambahan kamar mandi sering dilihat sebagai biaya, sehingga jumlah kamar mandi dibuat sesedikit mungkin. Namun dari aspek kenyamanan, hal ini perlu mendapat perhatian khusus. Rasio kamar mandi terhadap kamar tidur umumnya 1:2. Bila terlalu banyak pasti konsekuensinya terhadap biaya bangun, namun bila terlalu kecil akan membuat tidak nyaman.
Untuk unit rumah kecil yang jarang sekali menerima tamu, penempatan kamar mandi di lantai dasar mungkin juga tidak terlalu diperlukan dan dapat dibuat sebatas powder room. Berbeda dengan unit rumah besar yang harusnya memberikan kenyamanan akses ke kamar mandi yang lebih banyak.
Penempatan Dapur di Dalam Rumah
Saat ini banyak orang yang hanya mengandalkan dapur bersih tanpa adanya dapur kotor. Untuk keluarga yang tidak terlalu banyak memasak menggunakan dapur kotor, mungkin sebatas dapur bersih yang terletak di dalam rumah menjadi tidak masalah. Namun demikian di sebagian orang, kebutuhan untuk memasak akan menjadikan kebutuhan dapur kotor sesuatu keharusan.
Pertimbangan ini akan sangat terkait budaya dari target pasar konsumen. Namun perlu diingat bahwa dapur bersih yang berada di dalam ruangan akan membuat ruangan terasa lebih sempit. Berbeda dengan unit rumah dengan luasan yang cukup besar yang memungkinkan adanya dapur bersih sekaligus dapur kotor di luar.
Panjang Carport
Carport menjadi penting untuk memberikan ruang parkir kendaraan di depan rumah. Namun tentunya standar arsitektur perlu dipertimbangkan untuk kenyamanan penghuni dan lingkungan tetangga. Banyak ditemukan panjang carport hanya 4 meter dengan dalih rumah compact.
Rumah compact tidak dapat disamakan dengan harga rumah yang murah. Rumah compact dengan harga diatas Rp500jutaan bahkan Rp1 miliar pun banyak dikembangkan. Dengan harga rumah di kelas menengah ini maka kebutuhan kendaraan pun meningkat ke kelas menengah. Di kelas menengah umumnya panjang kendaraan paling kecil adalah 4,2 meter. Bila carport memiliki 4 meter, maka kendaraan akan melewati berem bahu jalan. Sekilas tidak terlalu pengaruh, namun dalam perjalanannya lingkungan menjadi tidak rapi, dan mulai banyak mobil tidak diparkir di carport namun di tepi badan jalan. Paling tidak panjang carport harus 4,5 meter agar lingkungan terjaga lebih rapi dan kendaraan lebih pas di atas carport. (*)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/asesmen-golden-property-awards-2025-mana-saja-desain-yang-diminati-pasar-part-2/






