RM.id Rakyat Merdeka – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sepakat satu suara, gebuk dan sikat mafia pangan. Sebab, di tengah harga beras yang melambung, petani justru merana.
Kata Mentan, pelaku kecuragan selama ini leluasa memainkan harga beras dan pupuk palsu di pasar.
“Ini tidak adil, Prof!” kata Amran dalam Podcast Terus Terang bersama Mahfud MD dilihat Kamis (24/7/2025).
Baca juga : Maudy Ayunda, Ajak Ke Cafe Pake Kebaya
Amran buka-bukaan betapa gilanya permainan mafia pangan di Indonesia. Disebutkan Mentan, 86 persen dari 268 sampel beras yang dicek di 13 laboratorium nasional, tidak sesuai standar. Harga beras mestinya Rp 12.500 per kg, tapi di pasar dijual Rp 14 ribu sampai Rp 17 ribu.
“Selama 10 tahun kerugiannya bisa tembus Rp 900 triliun. Ini kerja mafia pangan,” kesal Amran.
Mahfud MD ikutan geram. Dia menyebut, para pelaku mafia pangan sebagai parasit pembangunan yang harus dilenyapkan. Mahfud dan Mentan sepakat, perang terhadap mafia pangan yang sudah menjangkiti sistem, tak bisa ditunda.
Baca juga : Toshiba Luncurkan Kulkas Empat Pintu, dengan Kapasitas Terbesar di Indonesia
Amran pun mengaku, kini tak lagi sendiri. Dia sudah dapat perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. “Saya disuruh gaspol oleh Presiden,” tuturnya.
Salah satu gebrakan besar adalah pemangkasan regulasi pupuk dari 145 aturan yang melibatkan 12 menteri disederhanakan hanya dengan KTP. Hasilnya, kian mudah dapat pupuk. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) pun naik ke angka 121, tertinggi sepanjang sejarah.
“Kalau ingin jadi negara super power, semua pihak harus kolaborasi. Tidak bisa sendirian,” pesan Amran.
Baca juga : Wamenhut Sulaiman Umar Pantau Langsung Penanganan Karhutla di Riau
Amran mengaku siap menerima risiko apapun. “Cobaan tertinggi adalah kematian. Saya tidak takut. Ini soal amanah dan ibadah,” tegasnya.
Kata Amran, sejauh ini, sudah ada lima perusahaan pupuk palsu dicabut izinnya. Direkturnya jadi tersangka. Bahkan 11 pejabat di lingkungan kementeriannya dicopot karena membiarkan. “Ini bukan tempat cari untung,” ujarnya.
Mahfud bilang, pejabat sejati bukan yang sibuk menumpuk harta, tapi yang bisa membuat rakyat tenang dan hidup layak. Soal Mafia pangan, tegas Mahfud, memang harus dilawan. “Terus lawan, demi kesejahteraan petani,” kata Mahfud.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.