Lewat Judo, Japan Coast Guard Dan Bakamla Gelar Pelatihan Penangkapan

Nasional76 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Sebuah ruang di Hotel Luxury Inn Arion, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025), disulap menjadi arena latihan seni bela diri judo. Bukan untuk pertandingan, melainkan pelatihan bagi para calon pelatih dari Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Dalam pelatihan itu, hadir tiga instruktur dari Japan Coast Guard (JCG): Abe Siki, Mihara Marina, dan Ishimori Yuki. Mereka tidak sedang mengajarkan judo murni, tapi teknik menangkap atau arresting skill seperti teknik bantingan (throwing) dan kuncian (locking)—yang menjadi bagian dari metode untuk mengamankan dan menangkap pelaku kejahatan di laut.

Sebagaimana diketahui, judo merupakan seni beladiri dari Negeri Sakura. Latihan ini menjadi bagian dari Training of Trainer (ToT) yang diikuti sepuluh personel terpilih. Ke depannya, mereka akan bertugas melatih rekan-rekannya di Bakamla, lembaga non-kementerian yang bertugas menjaga keamanan dan penegakan hukum di wilayah laut Indonesia.

Menurut perwakilan dari JCG Tsukasa Kanke, pelatihan ini akan diselenggarakan selama lima hari, mulai 7 hingga 11 Juli 2025. Banyaknya kejahatan di lautan yang melatarbelakangi pentingnya penguatan kapasitas ini.

Penjaga pantai kerap menemui kejahatan seperti perdagangan manusia, narkotika, hingga penangkapan ikan ilegal (Illegal, Unreported, Unregulated Fishing/IUU). Sebab itu, pembekalan seperti ini penting, agar petugas penjaga pantai merespon dengan cepat dan tepat. 

Baca juga : Kunjungi Lokasi KMP Tunu Pratama Jaya, Jasa Raharja Perkuat Komitmen Pelayanan

“Tentu saja para pelaku juga pasti akan melawan maupun melarikan diri. Jadi arresting teknik ini adalah suatu teknik yang sangat penting bagi Coast Guard. Selama lima hari, peserta akan belajar teknik-teknik dasar, seperti teknik kuncian dan bantingan dalam ruang terbatas,” ujar Kanke, sekaligus pakar dari badan kerja sama internasional Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA).

READ  3 Tips Aman Naik Taksi bagi Jemaah Haji Selama di Saudi

Sebelum Indonesia, pelatihan serupa sudah dilakukan di negara-negara seperti Filipina, Malaysia, Vietnam, Sri Lanka, dan Palau. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah berdasarkan Nota Kerja Sama atau Memorandum of Cooperation antara dua Pemerintah.

“Ini adalah bagian dari komitmen JICA dalam mendukung penguatan kelembagaan Bakamla sekaligus memperdalam kerja sama dengan JCG,” kata Kanke.

Ketegangan Di Laut China Selatan

Sebagai lembaga penegak hukum laut, JCG bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan di perairan Jepang. Dalam menjalankan perannya, JCG juga aktif meningkatkan kapasitas Coast Guard negara-negara sahabat untuk mengatasi kejahatan lintas negara di laut.

Situasi di wilayah seperti Laut China Selatan dan Laut China Timur sedang memanas. Namun, Kanke menegaskan, bahwa prinsip di JCG tetap berpegang pada prinsip kebebasan berlayar dan penegakan hukum yang adil, berdasarkan supremasi hukum di laut. 

Baca juga : Pertamina Hulu Mahakam Perkuat Konservasi Pesut dan Ekowisata Pela

Namun, JCG sedang menghadapi tantangan internal, terutama krisis demografi di Jepang. Rendahnya angka kelahiran membuat mereka kesulitan merekrut personel baru, meski saat ini terdapat sekitar 14.788 personel yang tersebar di seluruh Jepang.

Salah satu strategi mereka adalah menampilkan wajah baru JCG sebagai tempat kerja yang aman dan inklusif. Perempuan kini memainkan peran penting di lembaga ini, terutama dalam kasus yang melibatkan pelaku perempuan.

“Tidak ada perbedaan tugas antara pria dan wanita. Kini makin banyak perempuan yang bergabung,” ucap Kanke.

Indo-Pasifik yang Aman

Kepala Subdirektorat Penyelenggara Pelatihan Bakamla Anang Suryanto menyebutkan pelatihan ini adalah langkah awal menuju postur ideal Bakamla 2025–2045. Visi itu menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kerja sama kawasan.

“Dengan kerja sama ini, kedua negara bisa saling mendukung dalam menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Anang.

READ  Kinerja Positif Danamon Bukukan Kredit Rp 189 4 Triliun di Tahun 2024

Baca juga : Berkat Pembiayaan BRI, Klaster Susu Di Ponorogo Berhasil Dongkrak Kapasitas Produksi

Ke depan, JCG berharap kerja sama ini bisa terus diperluas, termasuk lewat latihan gabungan, kunjungan kapal patroli, hingga kolaborasi antar-akademi penjaga pantai di ASEAN.

 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *