RM.id Rakyat Merdeka – Langit Cirebon pada akhir Oktober yang masih menyimpan hawa panas, menjadi saksi perpaduan antara teknologi hulu minyak dan gas bumi (migas) paling mutakhir dan sentuhan tanggung jawab sosial yang membumi.
Di Desa Mundu, PT Elnusa Tbk, perusahaan jasa energi terintegrasi, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), memiliki dua agenda utama: menguji ketahanan sumur minyak nasional sekaligus menjaga kebersihan lingkungan desa.
Dua hal yang sekilas tampak kontras itu justru berpadu menjadi narasi utama dalam Media Visit Elnusa yang berlangsung 29–31 Oktober 2025.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni atau tur fasilitas, tetapi bentuk nyata komitmen ganda perusahaan terhadap transparansi dan keberlanjutan.
Jantung Ketahanan Energi di Mundu
Fokus utama kunjungan media tertuju pada Laboratorium Cementing modern yang berdiri di area Warehouse Mundu.
Bangunan ini menjadi bagian vital dari strategi penguatan lini bisnis jasa hulu migas Elnusa. Fungsinya sangat sentral: pusat pengujian teknis, riset, dan pengembangan formula slurry cementing dan stimulasi yang dirancang khusus untuk menjawab tantangan operasional di berbagai karakteristik lapangan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Kehadiran fasilitas ini menegaskan keseriusan Elnusa dalam meningkatkan kualitas dan keandalan layanan cementing, sebuah proses krusial dalam menjaga integritas sumur migas.
Baca juga : PSIM Vs Persik Kediri, Van Gastel Waspadai Laga Berat di Bantul
“Di sini, setiap formula slurry diuji secara ketat. Ini adalah garis depan kami untuk memastikan bahwa operasi hulu migas berjalan optimal, efisien, dan yang terpenting, aman,” ujar Direktur Operasional Elnusa, Andri Wibowo, saat memperlihatkan langsung fasilitas tersebut dalam sesi Tour Lab Cementing, Kamis (30/10/2025).
“Kesuksesan aktivitas pengeboran salah satunya ditentukan oleh pemasukan cementing yang tepat. Cementing bukan sekadar pelengkap, tapi pekerjaan fundamental,” tambah Andri menegaskan.
Direktur Operasional Elnusa, Andri Wibowo. (Foto: Fazry/RM.id)
Selain inovasi, penerapan standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di seluruh area fasilitas juga menjadi perhatian utama.
Aspek keselamatan, kata Andri, tidak pernah ditawar dalam setiap aktivitas operasional yang mendukung ketahanan energi nasional.
Motor Sampah dan Sentuhan Manusia
Sebelum memasuki kompleks laboratorium yang didominasi peralatan teknis dan angka-angka presisi, Elnusa lebih dahulu memulai hari dengan agenda yang menyentuh langsung kehidupan warga.
Bertempat di Desa Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Elnusa melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa penyerahan bantuan.
Kali ini, bukan berupa tunai atau sembako, melainkan motor listrik pengangkut sampah yang dikelola oleh balai desa setempat.
Baca juga : Menag dan Paus Leo XIV Matangkan Aksi Nyata Deklarasi Istiqlal
Aksi nyata ini menjadi simbol keterlibatan pemangku kepentingan. Elnusa memastikan bahwa kehadiran operasionalnya tidak hanya membawa keuntungan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengelolaan lingkungan dan kebersihan warga sekitar warehouse.
Peristiwa ini menjadi jembatan yang menghubungkan operasi teknis tinggi perusahaan dengan kebutuhan praktis masyarakat.
Kepala Desa Mundu, Akifudin, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap program Siap Gerak Angkut Sampah (SiGAS) Elnusa.
“Elnusa tidak hanya menyediakan fasilitas pengangkut sampah di Desa Mundu. Namun juga membimbing kami untuk cara mengolahnya menjadi produk-produk yang bisa dikembangkan menjadi usaha masyarakat,” kata Akifudin.
Kepala Desa Mundu, Akifudin. (Foto: Fazry/RM.id)
Corporate Secretary Elnusa, Rustam Aji, menyampaikan laporan kegiatan sekaligus menegaskan dampak program ini.
Dari 8.822 kepala keluarga di Desa Mundu, terdapat potensi pemanfaatan limbah hingga 30 persen untuk plastik dan 20 persen untuk sabut kelapa.
Angka ini membuka peluang besar untuk menggerakkan ekonomi sirkular, menciptakan lapangan usaha baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga : Kementerian ESDM Roadshow Ke 28 Kampus, Ajak Mahasiswa Bangun Ketahanan Energi
“Dampaknya bukan hanya lingkungan yang bersih, tetapi juga kehidupan yang lebih produktif dan bernilai,” ujarnya.
Corporate Secretary Elnusa, Rustam Aji. (Foto: Fazry/RM.id)
Sementara itu, Komisaris Elnusa, Vitri Cahyaningsih Mallarangeng, dalam sambutannya menyampaikan, “Perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Armada ini adalah awal dari gerakan bersama untuk menjadikan sampah sebagai sumber daya,” ujar Vitri.
Ia menambahkan, Desa Mundu memulai perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan berdaya. “Karena bagi Elnusa, keberlanjutan bukan sekadar kata, melainkan aksi nyata dalam melakukan perubahan.”
Komisaris Elnusa, Vitri Cahyaningsih Mallarangeng. (Foto: Fazry/RM.id)
Rangkaian Media Visit ditutup dengan kegiatan engagement dan makan malam di Kuningan sebelum rombongan kembali ke Jakarta pada Jumat (31/10), melalui rute yang sempat disinggahi di Warung Sate Maranggi Haji Yetty Cibungur.
Di tengah tuntutan industri energi untuk terus berinovasi, perjalanan Elnusa di Mundu memberikan pelajaran berharga: teknologi tercanggih sekalipun akan kehilangan makna jika tidak dibarengi kepedulian tulus terhadap lingkungan dan masyarakat tempat ia beroperasi.
Di Mundu, Elnusa tidak hanya berinvestasi pada semen, tetapi juga pada ikatan sosial.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.






