Jakarta, propertyandthecity.com – Pemerintah memperluas fungsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan tak hanya untuk pembangunan atau renovasi rumah tinggal. Kini, masyarakat juga bisa memanfaatkannya untuk membangun homestay di kawasan pariwisata.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan perluasan skema ini merupakan bagian dari strategi mendorong ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
“Kemudian juga dari segi demandnya, misalnya untuk peruntukannya ada homestay, itu bisa di daerah-daerah pariwisata, seperti di Bali, seperti di Sulawesi Utara, seperti di NTB, Sumatera Utara, itu bisa menggunakan program itu,” kata Ara di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7).
Ara menyebut dari segi suplai dan permintaan seluruhnya sudah siap, serta tengah dalam proses penandatanganan.
Ia pun menjelaskan KUR untuk perumahan ini merupakan terobosan besar di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurutnya, program KUR Perumahan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari BPI Danantara, BUMN, Kemenko Perekonomian, hingga Kemenkeu.
“Jadi dari segi supply itu ada support nanti buat developer, buat kontraktor, itu bisa dengan jumlah yang signifikan,” ujar dia.
Sebelumnya, pemerintah merestui kredit usaha rakyat (KUR) perumahan, termasuk untuk merenovasi hunian.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan plafon KUR untuk renovasi rumah Rp13 triliun. Namun, pembiayaan dibatasi untuk rumah yang juga dipakai untuk usaha.
“Untuk perorangan di mana untuk demand side ini bisa juga untuk renovasi rumah yang digunakan untuk usaha,” ujar Airlangga pada jumpa pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).
Pemerintah juga menyediakan plafon Rp117 triliun untuk membiayai kontraktor kecil dan menengah. Pembiayaan diberikan bagi kontraktor yang bermodal kurang dari Rp5 miliar dan beromzet di bawah Rp50 miliar.
Plafon pembiayaan per pengajuan dibatasi Rp5 miliar. Airlangga mengatakan KUR untuk kontraktor ini dikhususkan untuk membangun rumah tipe 36, baik tapak ataupun vertikal.
“Ini bisa dibuat untuk memfasilitasi dengan Rp5 miliar membangun 38-40 unit perumahan yang tipenya 36. Nah ini waktunya bisa sampai 4-5 tahun,” ucapnya.
Airlangga berkata bantuan KUR ini dilakukan pemerintah dengan menyubsidi bunga pinjaman 5 persen. Subsidi dibayarkan ke bank swasta dan BUMN yang menyalurkan KUR.
“Kalau perbankan memberikan contohnya 11 persen, maka kontraktor UMKM bisa membayar 6 persen. Tapi kalau dia kasih 12 persen, dia bayarnya 7 persen, sesuai dengan perbankan masing-masing,” ucapnya.
Selain menggulirkan program KUR Perumahan, Maruarar Sirait juga melaporkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto rencana peluncuran massal 25.000 hingga 30.000 unit rumah subsidi. Agenda ini direncanakan berlangsung pada September mendatang di berbagai kota, dan diharapkan akan dihadiri langsung oleh Presiden.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/kur-perumahan-bisa-untuk-bangun-homestay-di-kawasan-wisata-ini-penjelasannya/