“Kuda Troya” Jadi Inspirasi Mencuri Emas Rp 466 Juta

Nasional7 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Pria asal China bermarga Zhao (46), mencoba melakukan pencurian dengan trik “kuda troya” setelah menonton drama. Dia bersembunyi di dalam sebuah peti kayu untuk bisa masuk ke kompleks apartemen tanpa terdeteksi kamera pengawas. Hal ini dia lakukan untuk mencuri emas senilai 200.000 yuan (sekitar Rp 466 juta).

Dilansir South China Morning Post (SCMP), Selasa (28/10/2025), pencurian yang diungkap kepolisian setempat ini terjadi di sebuah gedung di Provinsi Hunan, China tengah, pada 9 Oktober 2025.

Zhao menyewa seorang kurir untuk mengantarkan peti tempat dia bersembunyi. Begitu peti itu masuk ke dalam gedung, dia bisa keluar tanpa diketahui siapa pun.

Setelah berhasil masuk, Zhao keluar dari peti dan mengikuti seorang wanita yang baru saja pulang ke rumah. Dia mengaku sedang menagih utang agar wanita itu tidak curiga.

Baca juga : Ulang Tahun Ke-46, Mensesneg Prasetyo Jadi Inspirasi Generasi Muda

Namun kemudian, dia memaksa si wanita membuka brankas dan berhasil mencuri emas seberat 230 gram, senilai lebih dari sekitar 466 juta dan juga uang tunai 2.000 yuan (sekitar Rp 4,6 juta).

“Untuk mencegah korban melapor, Zhao memaksa wanita tersebut meminum obat tidur,” ungkap polisi.

Setelah korban tidak sadarkan diri, Zhao menghabiskan sekitar empat jam membersihkan seluruh apartemen dengan sangat teliti agar tidak meninggalkan jejak.

Kemudian, dia kembali masuk ke dalam peti dan memesan jasa pengiriman lain untuk membawa peti itu keluar gedung, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Baca juga : Sekjen HIPMI: Gelar Kehormatan Bahlil Jadi Inspirasi Generasi Muda

Beberapa jam kemudian, wanita itu sadar dan langsung menghubungi polisi. Pihak berwenang melakukan penyelidikan besar-besaran yang melibatkan puluhan petugas yang meninjau rekaman CCTV dan mewawancarai saksi.

READ  15 Tim Ramaikan Barongsai Competition Di Mall Ciputra Jakarta

Awalnya, polisi kesulitan menemukan petunjuk, tapi akhirnya mereka mengetahui bahwa pelaku masuk ke gedung dengan bersembunyi di dalam peti kayu. Dari situ, mereka menelusuri keberadaan Zhao, yang ternyata berasal dari Hunan, tetapi tinggal di Provinsi Zhejiang.

Meski polisi tidak menjelaskan secara rinci bagaimana mereka melacak Zhao, banyak orang menduga penggunaan rekaman pengawasan, data logistik dari jasa pengiriman, sidik jari dan sinyal ponsel berperan besar dalam mengungkap kasus ini.

Pada 18 Oktober 2025, sekitar seminggu setelah kejadian, Zhao berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke Hunan. Dia dibawa polisi bersama dengan barang-barang emas hasil curiannya yang berhasil disita kembali.

Baca juga : Desa Binaan Imigrasi Jadi Inspirasi di Forum Internasional DGICM 2025

Kepada polisi, Zhao mengaku, ide bersembunyi di dalam peti itu terinspirasi dari drama televisi bertema kejahatan. “Saya terkejut dengan kecepatan polisi menemukan dan menangkap saya,” ungkap Zhao.

Saat ini, Zhao telah ditahan. Sedangkan para kurir yang tanpa sadar mengantarkannya tidak dikenai hukuman, karena mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *