Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan, tuntutan mengganti presiden dan wakil presiden yang dipilih melalui sebuah Pemilihan Umum (Pemilu) sah akan merusak kepercayaan rakyat kepada demokrasi.
"Mandat rakyat, melalui Pemilu yang sah, harus dihormati hingga masa jabatan berakhir,” tegas Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam siaran pers, dikutip Minggu (20/4/2025).
Tuntutan tersebut, lanjut Andy, mengabaikan lebih dari 96 juta suara rakyat yang memilih Prabowo-Gibran …
Source link