KRESNA HIMPSI Gelar Dukungan Psikososial untuk Anak & Guru Terdampak Gempa Poso

Nasional17 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – KRESNA HIMPSI, Korps Relawan Bencana di bawah Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), menyelenggarakan rangkaian Psychosocial Support Program bagi anak-anak dan guru terdampak gempa bumi di Kabupaten Poso.

Kegiatan ini dibuka pada 19 November 2025 di Aula BPMP Provinsi Sulawesi Tengah, menandai dimulainya upaya terpadu untuk mendukung pemulihan psikologis penyintas bencana sekaligus memperkuat kesiapsiagaan sekolah menghadapi kondisi darurat di masa depan.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen, Dr. Sarjadi.

Acara turut dihadiri Ketua Umum PP HIMPSI, Dr. Andik Matulessy, serta Ketua IV PP HIMPSI yang juga Ketua Umum KRESNA HIMPSI, Anrilia E.M. Ningdyah.

 Hadir pula Kepala BPMP Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Muhammad Anis, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BGTK, dan Balai Bahasa.

Dalam laporannya, Direktur PKPLK menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons atas gempa berkekuatan 5,8 SR yang mengguncang Desa Ueralulu, Kecamatan Poso Pesisir, pada 17 Agustus 2025.

Baca juga : Kehadiran Prabowo Di KTT Gaza Wujud Dukungan Indonesia Untuk Perdamaian Dunia

Guncangan tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap kondisi fisik masyarakat, bangunan sekolah, serta kesehatan psikologis anak-anak dan guru.

Kemendikdasmen menggandeng HIMPSI sebagai mitra ahli dalam membaca dan menangani kondisi psikologis penyintas bencana.

Sebagai langkah awal, pada 18 September 2025, HIMPSI telah melakukan pengukuran dampak psikologis terhadap 456 siswa (316 siswa SD dan 119 siswa SMP). Hasil asesmen menunjukkan 54,83 persen mengalami kecemasan, ketegangan, dan kekhawatiran berulang.

Kemudian, 61,18 persen mudah merasa takut dalam situasi tertentu; 14,25 persen mengalami kesulitan tidur; 13,6 persen mengalami mimpi buruk dan kecemasan terkait tidur.

READ  PLN EPI Gandeng BEG dan G7 Polandia Perkuat Ekspor Biomassa Global

Temuan tersebut menegaskan perlunya intervensi psikologis yang intensif, terutama bagi kelompok anak rentan yang membutuhkan pendampingan berkelanjutan.

Menindaklanjuti hal itu, Kemendikdasmen bersama HIMPSI melalui KRESNA HIMPSI melaksanakan Psychosocial Support Program yang mencakup asesmen lanjutan, kegiatan trauma healing bagi siswa, capacity building untuk guru, hingga simulasi penyelamatan diri atau Integrated Drill Procedure.

Baca juga : IKA PL Gelar BrotherCare untuk Anak Pejuang Kanker di RSAB Harapan Kita

KRESNA HIMPSI sendiri merupakan wadah relawan dan psikolog yang dibentuk pada 22 November 2022 untuk memberikan layanan psikologi kebencanaan mulai dari program preventif, promotif, kuratif, hingga rehabilitatif.

Sasaran Program mencakup 31 sekolah terdampak bencana, 1.625 siswa yang terdiri atas 43 siswa PAUD, 96 siswa TK, 1.005 siswa SD, 481 siswa SMP, dan 125 guru sebagai peserta pelatihan peningkatan kapasitas dan Bantuan Psikologis Awal (BPA).

Pelaksanaan dimulai pada 19 November 2025ndengan pembukaan di Aula BPMP Provinsi Sulawesi Tengah. Kemudian, 20–21 November, Capacity Building Guru.

Lalu, 23–25 November 2025  pelatihan siswa PAUD, TK, dan SD. 24-25 November pelatihan siswa SMP. 26 November Pentas Seni dan Integrated Drill Procedure.

Program ini melibatkan sekitar 100 psikolog dan ilmuwan psikologi dari HIMPSI Pusat dan KRESNA, dengan dukungan tiga HIMPSI Wilayah di sekitar daerah terdampak, yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Seluruh tim memiliki latar belakang keilmuan psikologi dan pengalaman menjadi pelatih dalam berbagai penanganan bencana.

Baca juga : Pemerintah Gencarkan Efisiensi Anggaran untuk Percepat Pemerataan Ekonomi

Sebelum diterjunkan, seluruh trainer dan fasilitator juga telah mendapatkan pembekalan khusus. Program ini dirancang secara interaktif, terdiri atas materi dan permainan yang mengarah pada proses pemulihan psikologis penyintas sekaligus menjadi bekal menghadapi berbagai krisis di masa mendatang.

READ  Ini 7 Hal Tentang Kesehatan Paru Dan Pernapasan Pada Jamaah Haji Dan Umrah

Melalui program ini, KRESNA HIMPSI berharap dapat memperkuat pemulihan psikologis penyintas bencana, menjadikan mereka lebih tangguh, serta meningkatkan kesiapsiagaan sekolah menghadapi kondisi darurat di wilayah Kabupaten Poso.

Ketua Umum HIMPSI juga berharap kerja sama dengan Direktorat PKPLK dapat terus berlanjut untuk membangun generasi yang tangguh dan mendukung upaya pemerintah mewujudkan satuan pendidikan aman bencana.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *