Kopdes Merah Putih Dorong Warga Desa Jadi Subjek Utama Perekonomian

Nasional10 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menjadi salah satu program strategis pemerintah.

Dipastikan bahwa program ini bukan program “Top-Down” melainkan program yang menitikberatkan “Bottom-Up“.

Program pembentukan 80.000 unit Kopdes/ Kel Merah Putih meski dicetuskan Presiden Prabowo Subianto, program ini sejatinya dijalankan dan dikelola masyarakat desa.

Hal itu terlihat dari proses pembentukan pengurus/pengelola koperasi melalui musyawarah desa khusus (musdesus). Hal ini menjadi bukti bahwa kehadiran program Kopdes/ Kel ini adalah menempatkan masyarakat desa bukan lagi sekadar objek melainkan sebagai subjek utama pelaku ekonomi.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah mengatakan, program Kopdes/ Kel ini dirancang agar masyarakat desa memiliki kepemilikan nyata terhadap ekonomi yang mereka bangun.

“Kalau selama ini masyarakat desa selalu menjadi target pasar, sekarang kita balik. Dengan Kopdes, masyarakat bukan hanya jadi objek, tapi pelaku pasar. Dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka,” kata  Farida dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Regional di Banten yang dihadiri Kepala Dinas Kabupaten/ Kota dari 10 provinsi, Jum’at (26/9/2025).

Baca juga : Menkop Ferry Perkuat Tata Kelola Kopdes Merah Putih Pastikan Pengawasan Aman

Kesepuluh Provinsi tersebut yaitu Aceh, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Gorontalo, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

Dalam Rakor Regional ini dilaksanakan dialog interaktif untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi Kopdes/Kel Merah Putih di masing-masing wilayah.

Sebagai upaya mempercepat terbentuknya lembaga ekonomi berbasis kerakyatan dan kegotongroyongan, pemerintah hanya membantu dan memfasilitasi kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk BUMN/ BUMD.

Melalui upaya kolaboratif ini diharapkan Kopdes/Kel ini dapat segera beroperasi sehingga segera memberikan manfaat yang langsung dirasakan masyarakat desa.

READ  Jaga Kepercayaan Rakyat, Prabowo Dua Periode

Lebih lanjut Farida mengatakan, bahwa program Kopdes/Kel Merah Putih ini berbeda dengan pola lama yang bersifat top-down.

Begitu terbentuk dan beroperasi secara mandiri, pemerintah akan memberikan keleluasaan bagi para pengurus/pengelola dalam melakukan praktek bisnisnya.

Baca juga : Beckham Putra, Dari Bocah Pinggir Lapangan Jadi Kapten Persib

Farida juga menggarisbawahi bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih tidak boleh berhenti hanya sebagai penyalur barang subsidi pemerintah.

Ke depan, Merah Putih harus menjadi sentra produktif dari masing-masing desa, sekaligus menjadi agregator dari hasil produksi masyarakat. “Koperasi harus menjadi etalase karya masyarakat desa,” ungkapnya.

Ia mengajak semua pihak untuk terlibat dalam upaya percepatan operasionalisasi. Kerja kolaboratif diperlukan baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN/ BUMD dan anggota masyarakat.

“SDM di Kemenkop (Kementerian Koperasi) itu terbatas, jadi saya mohon kerja sama dan adaptasi lebih cepat dengan dinamika yang ada di lapangan dalam upaya mendukung percepatan operasional Koperasi Desa Merah Putih,” katanya.

Farida menambahkan, dalam waktu dekat ditargetkan sekitar 1.000 unit Kopdes Merah Putih akan mendapatkan dukungan pencairan pembiayaan awal dari Bank Himbara untuk mendukung tahap operasionalisasi.

“Database sudah kami siapkan, termasuk pencairan Pembiayaan melalui Himbara. Ujung tombak program Kopdes ini ada di Kemenkop, tetapi sejatinya ini adalah kerja gotong royong bersama mitra,” ujarnya.

Baca juga : Kemenkop Perkuat Digitalisasi Kopdes Merah Putih Optimalkan Pelayanan

“Mari kita petakan secara detail kebutuhan dan kendala yang ada, lalu kita susun rencana aksi yang nyata, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Dengan mitigasi sejak dini akan mempermudah menyelesaikan masalah yang akan muncul di kemudian hari,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Banten Achmad Dimyati menegaskan dukungan penuh Pemprov Banten terhadap program Kopdes.

READ  Kereta Tertemper Mobil Di Tangerang, KAI Commuter Tempuh Jalur Hukum

Menurutnya, saat ini di Provinsi Banten sudah terbentuk Kopdes Merah Putih kecuali di Badui.Namun yang beroperasi baru 20 persen.

“Kami akan memberikan reward pada Koperasi yang terbaik dalam pengelolaannya. Saya ingin Koperasi menjadi percontohan di Indonesia,” pungkas Dimyati.

 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *