RM.id Rakyat Merdeka – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengingatkan seluruh pegawainya untuk menjaga integritas dalam mengawal program Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Apalagi program ini akan diguyur dana besar, hingga ratusan triliun rupiah.
Pesan itu disampaikan Menkop dalam forum internal bertajuk “Integritas Dan Komitmen Bersama Kementerian Koperasi: Membangun Kopdes/ Kel Merah Putih Berkelanjutan” di Jakarta, Rabu (11/6).
Di hadapan ratusan pegawai Kemenkop, Budi Arie secara tegas meminta semua pihak tidak tergoda bermain api. Ia menyebut potensi penyimpangan sangat besar jika tidak diantisipasi sejak awal.
“Saya berharap semuanya untuk bertekad dan berkomitmen dalam upaya pemberantasan korupsi. Kita sudah berkomunikasi dengan Kejaksaan Agung dan KPK agar jangan main-main dan jangan gelap mata,” kata Budi Arie.
Baca juga : Rapat dengan Timwas Haji, Menag: Alhamdulillah Permasalahan Terurai Cepat
Program Kopdes dinilai Budi sebagai amanah besar dari Presiden Prabowo Subianto. Targetnya tidak main-main, 80 ribu koperasi harus terbentuk di desa dan kelurahan. Menkop menyebut ini bukan sekadar kerja teknis, tapi juga pertarungan besar menyangkut nasib koperasi Indonesia.
Karena itu, seluruh pegawai Kemenkop—termasuk CPNS baru—diminta menjaga sikap. Mereka juga diminta menandatangani Pakta Integritas Anti Korupsi.
Menkop ingin tak ada satu pun pegawai yang berurusan dengan hukum akibat menyimpang dari aturan. Budi Arie tak menampik bahwa tantangan terbesar bukan hanya pada fase pembentukan koperasi.
Justru di tahap operasional, risiko penyimpangan makin besar. Apalagi dana yang digelontorkan sangat besar dan menyentuh langsung akar rumput.
Baca juga : 11 PTKN Resmi Naik Kelas, Menag Minta Akhlakul Karimah Jadi Fondasi Kampus Agama
Ia menyebut Kopdes sebagai hutang sejarah. Koperasi, yang selama ini disebut-sebut sebagai soko guru ekonomi nasional, justru tak pernah mendapat perhatian serius. Kini, pemerintah ingin menebus itu semua lewat Kopdes Merah Putih.
“Ini adalah momentum kita untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita melalaikan ini semua karena ini pertarungan yang besar untuk koperasi dan Kementerian Koperasi itu sendiri,” ujarnya.
Hingga 11 Juni 2025, pembentukan Kopdes hampir rampung. Sudah 79.743 unit terbentuk lewat musyawarah desa khusus. Budi Arie mengapresiasi kerja keras tim, terutama para koordinator wilayah yang disebutnya telah bekerja tanpa lelah.
Meski begitu, ia mengingatkan agar capaian itu tidak membuat semua pihak cepat puas. Sebab, pekerjaan terberat justru baru akan dimulai saat koperasi mulai berjalan dan memberi layanan langsung ke masyarakat.
Baca juga : Jokowi Minta Proses Hukum Tetap Lanjut
“Saya berharap pencapaian dalam fase pembentukan ini tidak membuat kita terlena, sebab masih ada tahapan yang lebih berat yaitu membangun dan mengoperasikan koperasi,” ucapnya.
Budi Arie optimistis, tantangan itu bisa dihadapi jika semua pihak kompak. Ia menyebut ada tiga syarat utama agar program ini berhasil. Yakni aturan yang jelas, mitigasi risiko yang cepat dan tepat, serta sistem digital yang saling terintegrasi.
Dengan pendekatan itu, ia yakin koperasi bisa kembali jadi tulang punggung ekonomi rakyat. Tak hanya membantu urusan finansial warga desa, tapi juga jadi simbol keadilan sosial yang bisa dirasakan semua pihak.
“Jika Kopdes berjalan baik maka akan ada pergeseran di masyarakat desa, di mana keadilan sosial bisa terwujud melalui koperasi,” pungkas Budi Arie.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.