
RM.id Rakyat Merdeka – Hasil survei nasional lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) menyebutkan, sebanyak 75,1 persen masyarakat menilai baik (gabungan sangat baik 17,8 persen & cukup baik 57,3 persen) terkait program pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dari Kemendikdasmen.
“Sementara yang mengatakan tidak baik 3,9 persen (gabungan kurang baik 3,7 & sangat tidak baik 0,2), dan yang tidak tahu/tidak jawab 21,1 persen,” kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, dalam paparan rilis surveinya di Hotel Sofyan Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Sejumlah dampak positif program pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), antara lain adalah: peningkatan pemahaman konseptual yang mendalam (29,5 persen), membentuk siswa menjadi pembelajar yang aktif (23,7 persen), dan peningkatan motivasi dan keterlibatan belajar (10,3 persen).
Baca juga : Survei P3M–UI: Tingkat Kepuasan Publik ke Kemendikdasmen Capai 89,8 Persen
“Setidaknya ada tiga dampak positif dari pembelajaran mendalam (deep learning), yakni peningkatan pemahaman konseptual yang mendalam, membentuk siswa menjadi pembelajar yang aktif, dan peningkatan motivasi dan keterlibatan belajar. Hal ini penting di era rezim medsos dimana informasi bergerak cepat, banjir informasi yang serba pendek dan tidak mendalam. Adanya program deep learning untuk mengimbangi hal tersebut,” jelas Ali Rif’an.
Ketua PB PGRI Jejen Musfah terus mendorong kesejahteraan guru harus diutamakan sebelum kompetensi.
“Saya mengapresiasi tentang program peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru yang sudah dilakukan Kemendikdasmen,” kata Dr. Jejen Musfah, M.A selaku Ketua PB PGRI dan Pengamat Pendidikan UIN Jakarta.
Baca juga : Pendapatan Daerah Meningkat, Tito Minta Pemda Percepat Belanja
Karena jika guru sejahtera, mereka bisa belajar mandiri dan meningkatkan kompetensinya, tanpa terbebani biaya hidup.
Contoh sederhananya, jika guru itu sejehtera, ia bisa beli buku sendiri untuk mengasah kompetensi dan kemampuannya.
Sebagai informasi, rilis survei bertema “Evaluasi 1 Tahun Kinerja Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah” ini dihadiri oleh sejumlah narasumber dari analis dan pemerhati pendidikan, seperti Dr. Jejen Musfah, M.A (Ketua PB PGRI dan Pengamat Pendidikan UIN Jakarta), Budy Sugandi, Ph.D (Direktur Cendekia Madani & Analis Kebijakan Pendidikan), Dr. Ahmad Munji (Ketua Umum Koalisi Masyarakat Indonesia untuk Perbaikan Pendidikan).
Baca juga : Setahun Kabinet Merah Putih, Pakar Apresiasi Peran Kemendagri di Daerah
Survei ini dilaksanakan pada tanggal 18 – 25 Oktober 2025 secara nasional di 38 provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel 1200 responden, melalui telesurvei dengan metode penarikan sampel random digit dialing (RDD).
                    Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
                  
                    Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
                  

 
																				




