Jakarta, propertyandthecity.com –Setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan, tubuh perlu beradaptasi kembali dengan pola makan yang normal. Dokter spesialis penyakit dalam, Harun Hudari, Sp.PD, K-PTI, FINASIM, membagikan sejumlah kiat untuk menjaga kesehatan pasca-Ramadhan.
“Ada hal-hal yang harus kita siapkan dari sekarang. Jangan sampai setelah puasa justru muncul gangguan kesehatan yang sebelumnya tidak terjadi saat berpuasa,” ujar Harun dalam sebuah webinarnya, sebagaimana dilansir dari anataranews, (30/03/2025).
Perubahan Pola Makan dan Risiko Kesehatan
Menurut Harun, setelah berpuasa sebulan penuh, tubuh mengalami perubahan, terutama dalam pola makan. Jika sebelumnya terbiasa dengan jadwal makan sahur dan berbuka, kini tubuh kembali ke pola makan normal yang bisa mempengaruhi kesehatan dalam jangka pendek maupun panjang.
“Tubuh butuh waktu untuk beradaptasi kembali. Perubahan jam makan ini dapat memicu risiko penyakit, terutama jika konsumsi makanan berlebihan setelah Ramadhan,” katanya.
Lebaran sering kali identik dengan makanan berlemak, tinggi kolesterol, santan, serta kadar garam dan gula yang tinggi. Kebiasaan “balas dendam” makan berlebihan setelah sebulan menahan diri, menurutnya, dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
“Sering kali makanan pantangan diabaikan, konsumsi obat terganggu, dan akhirnya terjadi lonjakan tekanan darah, kadar kolesterol, asam urat, serta gula darah, terutama pada pasien diabetes,” ungkapnya.
Pola Makan Seimbang Kunci Kesehatan
Untuk menghindari risiko penyakit, Harun menyarankan agar masyarakat tetap menerapkan pola makan seimbang. “Orang sehat bukan hanya makan banyak, tetapi juga harus seimbang. Komposisi makanan yang baik mencakup karbohidrat, protein, sayuran, dan buah,” jelasnya.
Ia menyarankan agar mengurangi konsumsi gula berlebih, lemak jenuh seperti makanan berminyak dan bersantan, serta makanan tinggi garam. Sebaliknya, perbanyak asupan serat dari sayuran, buah, dan biji-bijian untuk menjaga keseimbangan gizi.
Aktivitas Fisik dan Pola Hidup Sehat
Selain pola makan, Harun juga menekankan pentingnya aktivitas fisik setelah Lebaran. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau stretching selama 5-10 menit di pagi hari dapat membantu menjaga kebugaran tubuh.
“Meski banyak tamu datang atau kita banyak berkunjung saat Lebaran, usahakan tetap tidur cukup, sekitar 7-8 jam per malam. Jangan sampai kurang tidur sehingga tubuh terasa lelah dan rentan sakit,” katanya.
Baca Juga: KemenPPPA Dorong Perusahaan Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif bagi Perempuan
Ia juga menyarankan menghindari konsumsi kafein sebelum tidur agar tidak mengalami gangguan tidur. Selain itu, minum air putih minimal 2 liter per hari untuk menjaga hidrasi tubuh.
Detoksifikasi dan Puasa Sunnah
Harun menyarankan agar setelah Ramadhan tetap melanjutkan kebiasaan sehat, salah satunya dengan kembali berpuasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis. “Puasa terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Jika selama Ramadhan kita berpuasa sebulan penuh, setelahnya cukup lakukan setengah pekan agar tubuh tetap terbiasa,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sarapan sehat dengan komposisi seimbang, termasuk makanan pokok, protein, dan sayuran. Untuk camilan, ia merekomendasikan pilihan sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yoghurt.
“Harapannya, setelah Ramadhan kita bisa terus menjaga pola hidup sehat, tidak hanya saat Lebaran tetapi dalam jangka panjang,” kata Harun. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/kiat-menjaga-kesehatan-usai-puasa-ramadhan-simak-saran-dokter-berikut/