Kerja Sama Dengan AS, RI Siap Jadi Poros Energi Dan Teknologi

Nasional9 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat memperkuat kerja sama strategis di sektor mineral kritis, energi terbarukan dan teknologi hijau demi kedaulatan energi.

Di sela riuh diplomasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47, pertemuan bilateral antara Indonesia dan AS di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, mencuri perhatian. 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Wakil Menteri Luar Negeri AS bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan Jacob Helberg

Pertemuan itu tak sekadar basa-basi antar-pejabat tinggi dua negara. Di balik jabat tangan dan senyum diplomatis, keduanya membuka babak baru kerja sama strategis antara Jakarta dan Washington. Dari mineral kritis hingga energi terbarukan, dua sektor yang kini jadi jantung transisi ekonomi global. 

Baca juga : Baju Bekas Di Pasar Senen Masih Rame Diburu Warga

“Indonesia terus membuka peluang investasi bagi Amerika Serikat di sejumlah sektor strategis yang berpotensi besar untuk dikembangkan bersama,” kata Airlangga dalam keterangan yang diterima Rakyat Merdeka, Senin (27/10/ 2025). 

Airlangga menjelaskan, pertemuan dengan Helberg membahas berbagai perkembangan dan peluang kerja sama ekonomi antara kedua negara. Fokus utamanya meliputi pemurnian nikel dan mineral kritis, teknologi tinggi seperti semikonduktor, serta pengembangan energi bersih dan pusat data. 

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan, sektor-sektor tersebut akan menjadi tulang punggung kemitraan ekonomi jangka panjang kedua negara. 

“Peluang kerja sama yang dapat diperkuat antara kedua negara, di antaranya proyek pemurnian (refinery) untuk nikel dan mineral kritis lainnya, pengembangan teknologi tinggi seperti high-end semiconductor,” ujarnya. 

Baca juga : Kejagung: Nanti Saja, Buktikan Di Persidangan

Tak hanya soal tambang dan teknologi, Indonesia dan AS juga membuka ruang kolaborasi baru di bidang pengembangan talenta teknologi (tech talent development), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), serta pembangkit listrik tenaga nuklir skala kecil (small modular reactor). 

READ  May Day 2025 BPJS Ketenagakerjaan DKI Serahkan 3 455 Paket Sembako

Pertemuan itu juga menyinggung kerja sama pengawasan ekspor strategis di bawah skema Export Control and Related Border Security (EXBS). Kedua negara sepakat memperkuat sistem pengawasan perdagangan dan rantai pasok, agar lebih tangguh menghadapi dinamika geopolitik dunia. 

Selain itu, Indonesia tengah mempertimbangkan untuk menjadi tuan rumah Southeast Asia Forum on Export Control (SEAFEC) 2026, forum regional yang membahas penguatan manajemen perdagangan strategis dan pengawasan ekspor di kawasan. 

Airlangga menegaskan, hubungan antara Indonesia dan AS kini berada dalam momentum positif. 

Baca juga : Madrid Garang Usai Diejek Yamal

“Kemitraan antara Indonesia dan AS terus berkembang dalam semangat saling menghormati dan menguntungkan ekonomi kedua negara,” ungkapnya. 

Menurutnya, kerja sama itu akan memperkuat rantai pasok global, mendorong investasi berkelanjutan, dan mempercepat transisi energi bersih. 
 Selanjutnya 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *