Kementerian UMKM RI Lepas Ekspor Perdana 22 Produk UKM ke Filipina

Infrastruktur103 Dilihat
Kementerian UMKM RI Lepas Ekspor Perdana 22 Produk UKM ke Filipina
Kementerian UMKM RI Lepas Ekspor Perdana 22 Produk UKM ke Filipina

Jakarta,  propertyandthecity.com Indonesia kembali mencatat pencapaian positif dalam penguatan daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di pasar global. Pada Kamis, 20 Februari 2025, Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) RI secara simbolis melepas ekspor perdana 22 produk UKM ke Filipina. Momentum ini menjadi tindak lanjut dari serangkaian program pengembangan kapasitas (capacity building) yang dilakukan oleh Kampus UKM sepanjang tahun 2024.

Menurut Direktur Utama Indonesia Berdaya Saing (IBS), Irham Amir, pelepasan ekspor ini tidak hanya menjadi tonggak awal bagi UKM dalam menembus pasar internasional, tetapi juga hasil konkret dari program Onsite Business Matching (OBM). Program tersebut telah mempertemukan pengusaha UKM dengan pembeli potensial dari berbagai negara. Sebelumnya, IBS telah berhasil mendorong ekspor UKM ke Hong Kong, Singapura, Thailand, dan Malaysia.

“Indonesia Berdaya Saing (IBS) tidak hanya berperan sebagai agregator ekspor, tetapi juga memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pengusaha UKM agar dapat bersaing di pasar global. Program Bootcamp Ekspor & Business Matching yang kami selenggarakan bertujuan untuk membekali UKM dengan keterampilan dan jaringan yang dibutuhkan dalam ekspor,” jelas Irham Amir kepada awak media selepas acara prosesi pelepasan produk di Smesco, Jakarta, (20/02/2025).

Program Kampus UKM: Mempersiapkan UKM untuk Go Global

Program Kampus UKM merupakan inisiatif dari Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM sebelum bertransformasi menjadi Kementerian UMKM. Program ini dikemas dalam tiga tahapan utama, yaitu go standar, go digital, dan go ekspor. Dengan pendekatan berbasis kompetensi, para pengusaha UKM mendapatkan pelatihan yang terstruktur, terdokumentasi, dan berorientasi pada kebutuhan pasar global.

Beberapa tahapan yang dilalui dalam program ini mencakup: Webinar dan bimbingan teknis (bimtek), asistensi dan sertifikasi, penyusunan tugas, kertas kerja, serta studi kasus, standarisasi dan digitalisasi produk, dan persiapan masuk ke pasar global melalui onsite business matching.

Baca Juga: Indonesian Paradise Property Tumbuh Pesat di 2024, Optimis Pertahankan Tren Positif di 2025

READ  Tahun Penentu Kebangkitan dan Kepastian Pembangunan IKN

Pada tahun 2024, program Bootcamp Ekspor & Onsite Business Matching (OBM) menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Kampus UKM. OBM Semester I pada September 2024 diikuti oleh 34 peserta dan berhasil menarik 9 pembeli dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Afrika Selatan, Jerman, dan Arab Saudi. Sementara itu, OBM Semester II pada Desember 2024 melibatkan 30 peserta dan menarik 12 pembeli dari Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Hong Kong, serta Uni Emirat Arab.

Total nilai kontrak penjualan (Sales Contract – SC) yang berhasil dicapai dalam dua sesi OBM ini mencapai USD 612.160 atau sekitar Rp9,79 miliar dengan kurs Rp16.000 per USD.

Ekspor Perdana ke Filipina: Kolaborasi untuk UKM Indonesia

Ekspor perdana ke Filipina ini dilepas langsung oleh Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moriza, bersama utusan khusus Presiden bidang generasi muda dan pekerja seni, Raffi Ahmad. Acara ini juga didukung oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kepala Divisi SME’s LPEI, Maria Sidabutar, Deputi Direktur BI-DEIH, Mira Rahmawaty, AVP Business Development BNI Xpora, Tryfino, serta perwakilan dari Cah Angon Foundation, Dhika Yudistrira.

Nilai ekspor ke Filipina ini mencapai USD 56.189,12 dengan total 22 produk UKM dari berbagai daerah, di antaranya:

  1. PT. Karsa Abadi (Bali) – Teh herbal
  2. CV. Bali Ayu Shop (Bali) – Produk SPA & kecantikan
  3. CV. Samara Micron Saleronell (Bandung) – Kopi & teh
  4. PT. Tidiart Kriya Nusantara (Bandung) – Kerajinan kriya
  5. CV. Citra Purnama Abadi (Balikpapan) – Fashion
  6. PT. Dialesha Indonesia Global (Bandung) – Fashion
  7. PT. Galyna Heiwa Jaya Abadi (Kalsel) – Fashion
  8. PT. ANF Mardidi Kreatif Indonesia (Bogor) – Kopi
  9. PT. Prasetya Anugrah Sehati (Kuningan) – Teh artisan
  10. CV. Gemilang Inovasi (Subang) – Nasi instan
  11. CV. Duo Herbal Sukses Bersama (Rancamaya) – Minuman herbal
  12. CV. Salwa Production (Lembang) – Minuman herbal
  13. Wedang C’Mbok (Cilegon) – Minuman herbal
  14. PT. Bali Honey (Bali) – Madu
  15. PT. Erlisa Food Gemilang (Sidoarjo) – Brownish chips
  16. Gerai D’Pita (Depok) – Keripik kulit ikan
  17. PT. B’Fara Kreasi Food (Cianjur) – Abon
  18. Koperasi Bontang Sukses Bersama (Bontang) – Abon
  19. PT. Mustafa Food Indonesia (Bogor) – Bumbu betutu
  20. Rendang Pak Kumis (Surabaya) – Bumbu rendang
  21. PT. Unikayo Makmur Abadi (Payakumbuh) – Bumbu rendang
  22. CV. Rapoviaka Simple (Palu) – Cokelat bar
READ  Paramount Petals sebagai kawasan unggulan baru di barat Jakarta

Pelepasan ekspor ini menjadi bukti nyata bahwa UKM Indonesia mampu bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan lebih banyak UKM yang dapat mengikuti jejak sukses ini dan menjadikan ekspor sebagai bagian dari strategi bisnis mereka.

 Langkah ini menjadi awal dari ekspansi UKM Indonesia ke lebih banyak negara, mengukuhkan peran mereka sebagai tulang punggung perekonomian nasional. (*)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/kementerian-umkm-ri-lepas-ekspor-perdana-22-produk-ukm-ke-filipina/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *